Orang sering menyamakan antara sembahyang qiyue ban る yang berkaitan dengan GuiJie 碍竊 (festival
hantu ) atau sembahyang rebutan yang merupakan tradisi "kelenteng"
dengan sembahyang ulambana versi Buddha. Hal ini ada benar dan ada
salahnya, tergantung darimana kita menilainya. Tapi sepanjang yang saya
tahu, tradisi penyebrangan roh itu tidak terjadi begitu saja, adanya
pengaruh Buddhism (disamping Taoism )yang kemudian berkembang menjadi
Buddhism Mahayana Tiongkok yang menyerap budaya setempat juga yang
nantinyaakan memberikan pula warna bagi tradisi sembayang rebutan di
kelenteng.