Selasa, 13 Desember 2011

Tanya jawab Seputar: "Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra"

(Ceramah Buddha Hidup Lian Sheng usai homa Yaochi Jinmu di Rainbow Villa pada tanggal 16 September 2007)

Sembah sujud kepada segenap Acarya yang berjodoh, sembah sujud kepada adinata homa Y.M. Yaochi Jinmu dan para makhluk suci. Guru Dhara, Para Acarya, Dharmacarya, Para Lama, para umat se-Dharma, selamat siang semuanya! (Hadirin tepuk tangan)
Hari ini saya mengadakan puja homa Yaochi Jinmu di sini, dari awal sampai akhir kita melakukannya dengan disiplin selangkah demi selangkah, mengundang adinata homa Yaochi Jinmu dan segenap yidam untuk turun, bahkan mudra pun terbentuk sangat jelas, serta melakukan memasuki diriku dan diriku memasuki dari Yaochi Jinmu, tatacara homa sangat lengkap, ritual juga sangat sempurna.
Setiap kali kita mengadakan homa, jika tatacara berjalan sangat sempurna, Anda melakukannya dengan segenap hati dan kekuatan, ia akan menghasilkan kontak yoga dan kontak batin. Sekali mengalami kontak batin, ia akan memancarkan daya yang sangat besar, setiap permohonan akan terkabulkan; bencana akan tersingkir bagi yang memohon tolak bala; kemakmuran akan meningkat bagi yang memohon kemakmuran; bagi yang memohon cinta kasih akan memperoleh keselamatan dan keharmonisan, serta saling menghormati dan mencintai; lalu bagi yang memohon agar musuh menyingkir, musuhnya juga akan menyingkir berkat kekuatan pahala dari upacara dan kekuatan dewa Vajra.
Sebenarnya, melakukan homa berarti melakukan puja api, Anda mempersembahkan barang sebanyak ini ke dalam tungku, segenap yidam dan adinata homa akan serentak menerima persembahan Anda. Anda harus sering menekuni homa atau puja api, sebenarnya boleh dikatakan homa adalah suatu cara yang paling mudah mencapai kontak yoga.
Orang-orang biasanya sembahyang dengan memasang dupa di rumah merupakan suatu wujud komunikasi dengan dewa. Kekuatan puja api yang kita lakukan justru melebihi sembahyang dewa pada umumnya. Sebab, kita menggunakan banyak dupa berkualitas, banyak bahan persembahan, dan banyak kekuatan yang nyata, serta arak dan amrta.
Kita bervisualisasi persembahan menjelma menjadi sebanyak awan, agar adinata homa dan segenap Buddha, Bodhisattva, Vajra Dharmapala, dan Dakini pun turun, bahkan ikatan jodoh dan kekuatan kita sebagai Tantrika pun dapat meningkat, sehingga menghasilkan fenomena kontak yoga. Akhir-akhir ini Mahaguru telah mentransmisikan "Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra", banyak umat se-Dharma mengajukan bermacam-macam pertanyaan.
Sekarang masih tersisa sedikit waktu bagi Anda semua untuk mengajukan pertanyaan. Silahkan mengajukan pertanyaan seputar penataan mandala Satya Vajrakila atau pertanyaan seputar bahan yang harus disiapkan! Saya akan menjawab semua pertanyaan yang berada dalam lingkup yang dapat saya jawab. Anda tidak boleh menanyakan pada saya apa bahan warna merah dan warna hijau, jika saya membocorkan semuanya, kalian membocorkan di luar sana, nanti mereka pun menjual barang-barang tersebut di stadium Malaysia. (Mahaguru tertawa, hadirin tertawa)
Sekarang sudah banyak orang berencana membuat ribuan batang Vajrakila dari Kalachakra untu dijual di Malaysia. Gerakan orang pintar ini cepat sekali, ia segera menghubungi rumah duka untuk mengambil abu jenazah, kemudian sebotol demi sebotol segera dibawa ke stadium untuk dijual. Gratis! Tidak gratis, bahkan sangat mahal! (Hadirin tertawa) Jadi, kalau ada pertanyaan, silahkan ajukan, saya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda semua.
T: Apabila ada umat se-Dharma yang berstatus suami istri atau dua orang mitra bhiksu ingin menekuni sadhana ini bersama-sama, bolehkah satu mandala digunakan bersama?
J: Untuk memudahkan, satu mandala boleh digunakan bersama. Menurut ajaran dari guru saya pada masa silam, sadhana ini cukup Anda tekuni sendiri, jangan terlihat oleh siapapun, sebab ini termasuk rahasia yang rahasia. Akan tetapi, sadhana ini telah saya ungkapkan, jadi, bukan rahasia lagi. Namun, saya mohon kepada orang-orang yang ingin menekuni sadhana ini bahwa sadhana ini harus diabhiseka langsung oleh Mahaguru. Bila orang dari kalangan luar ingin menekuni sadhana ini, ia harus bersarana dan menerima abhiseka, bahkan harus diabhiseka langsung baru akan manjur.
T: Jika kita menekuni sadhana ini di tanah makam, apakah harus memilih waktu?
J: Anda tidak perlu memindahkan seluruh mandala Anda ke pemakaman untuk menekuni sadhana ini. Sadhaka India pada masa silam bersadhana di kuburan, mereka sering mengoleskan abu jenazah ke seluruh wajah dan tubuh mereka, demikianlah mereka bersadhana. Jadi, bila Anda ingin bersadhana di pemakaman pada malam hari, tentu tidak apa-apa! Namun, kalau di negara barat, Anda jangan sampai ditangkap polisi. (Hadirin tertawa) Kalau di negara timur, ada sebagian pemakaman tidak ada satgasnya, kalau Anda bersadhana di pemakaman yang ada satgasnya, satgasnya akan mencari Anda.
T: Apakah abu jenazah dari siapa saja boleh digunakan, ataukah harus abu jenazah dari orang yang sangat bersih?
J: Menurut ajaran dari guru saya pada masa silam, abu jenazah siapa saja boleh digunakan, baik yang masih muda, dewasa, separuh baya, maupun tua, bahkan abu jenazah dari dua atau tiga orang pun boleh, sama sekali tidak ada bedanya.
T: Apakah yang dimaksud dengan "ruang rahasia adalah ruangan yang tertutup rapat tanpa sirkulasi udara, misalnya tidak ada jendela atau ventilasi?
J: Bukan itu maksudnya! Maksudnya adalah Anda memiliki suatu ruangan yang kebetulan kosong, tidak perlu terlalu besar, dengan kata lain, tempat yang dapat dipasang mandala, mandala ini paling besar juga seperti tempat kita mengadakan homa. Anda boleh sekat menjadi satu ruangan, jangan sampai tidak ada sirkulasi udara. Yang dimaksud dengan "ruang rahasia adalah jangan biarkan binatang sembarangan masuk, jangan biarkan orang yang tidak berkepentingan masuk. Ketika Anda bersadhana, jangan sampai terlihat oleh anggota keluarga Anda, sebab ini adalah sadhana rahasia, sehingga disebut "ruang rahasia, bukan maksudnya ruangan yang tertutup rapat tanpa sirkulasi udara.
T: Alat-alat yang digunakan seperti meja, apakah harus baru? Dalam hal waktu, apakah sehari hanya bersadhana sekali, atau paling baik kapan bersadhananya?
J: Oh! Apakah meja harus beli yang baru? OK! Sewaktu Anda mau menata mandala, tentu sebaiknya menggunakan yang baru, sebab yang baru belum pernah diraba orang lain, tidak begitu kotor! Memang paling baik Anda membeli meja baru. Jika Anda tidak ingin menggunakan meja baru, Anda lewatkan di atas api berarti telah bersih, demikian pun boleh.
Mengenai bersadhana, bila Anda punya waktu, Anda boleh masuk ke dalam untuk menjapa mantra. Misalnya, sekarang saya ingin menekuni satu kali sadhana, sehari cukup sekali saja. Anda mau lebih juga boleh. Jadi, Anda masuk ke dalam mandala untuk menekuni sadhana penjapaan Kalachakra sehari sekali; atau hanya menjapa mantra Kalachakra pun boleh.
T: Jika ruang rahasia tidak begitu besar, bolehkah kita menaruh sebuah meja di sebuah sudut ruangan mandala biasa kita? Yakni ditata bersama dengan mandala! Hanya beda posisi saja.
J: Bila Anda ingin menata sebuah mandala demikian di hadapan Buddha dan Bodhisattva di mandala bersama Anda yang semula sudah ada, boleh! Ruangan itu juga boleh dianggap sebagai ruang rahasia. Namun, sewaktu Anda sedang bersadhana, Anda jangan biarkan orang yang tidak berkepentingan atau anak kecil masuk ke mandala Anda dan melihat Anda bersadhana.
T: Jika kita memasang mandala di rumah kita sendiri, kapan seharusnya kita pergi ke pemakaman untuk menekuni sadhana ini? Sebab biasanya pemakaman adalah tempat umum, kita dilarang masuk, bagaimana sebaiknya kita mengatur waktunya?
J: Ada apa dengan kalian, mengapa kalian ingin bersadhana di pemakaman? (Hadirin tertawa) Belum tentu harus bersadhana di pemakaman. Anda membawa pulang abu jenazah, getah pohon, dan arang hitam, sama halnya telah bersadhana di kuburan atau pemakaman! Masih ada dua benda lagi, satu warna merah, satu lagi warna hijau, jika Anda telah membawa pulang yang warna merah dan warna hijau, lebih mirip lagi bersadhana di kuburan.
T: Setelah mendapatkan abu jenazah di rumah duka, apa yang harus saya lakukan agar "setannya tidak dibawa pulang? (Hadirin terbahak)
J: Asal tahu saja! Anda tidak membawa pulang abu jenazah dari rumah duka saja, rumah Anda sudah banyak "setannya. (Hadirin tepuk tangan) Banyak orang mengira di rumah duka baru ada "setannya, di tempat abu jenazah baru ada "setannya. Ini adalah konsep yang sangat keliru! Tempat yang paling banyak "setannya adalah di bioskop.
"Setan suka sekali menonton film, lagipula gratis alias free no tax! Setan bisa menonton setiap film secara gratis, makanya "setan suka sekali pergi ke bioskop. Tempat berkumpulnya "setan adalah tempat yang tidak pernah Anda duga, seperti di rumah Anda, di rumah saya, dan di rumah siapa saja. Di rumah Anda ada roh pelindung, dewa bumi, dewa-dewa kecil, roh leluhur, roh leluhur selama beberapa generasi! Jadi, tidak apa-apa kalau setan di rumah Anda berkurang satu atau bertambah satu. (Hadirin tertawa dan tepuk tangan) Jadi, Anda telah ditipu oleh dukun-dukun yang menawarkan jasa mengusir setan dan memasang tarif sekian.
T: Jika umat se-Dharma belum diabhiseka, bolehkah ia datang ke Seattle untuk memohon abhiseka dari Mahaguru?
J: Saya pernah menyatakan pada guru saya bahwa saya harus memberikan abhiseka di hadapan mandala Kalachakra baru berlaku. Bahkan Mahaguru harus menyelesaikan penjapaan Kalachakra, paling tidak Mahaguru harus menjapa mantra Kalachakra, kemudian merasakan Kalachakra turun di badan saya, pada saat itu, saya memberikan Anda abhiseka baru berlaku. Jadi, kalau Anda mau memohon abhiseka, Anda sampaikan dulu pada saya, kapan Anda mau ke Seattle, memohon Mahaguru memberikan abhiseka "Sadhana Satya Vajrakila Kalachakra" pada Anda. Saya akan menekuni sadhana penjapaan Kalachakra, kemudian saya menjapa mantra Kalachakra, Ia turun di badan saya, memasuki diriku dan diriku memasuki di badan saya, pada saat itu, abhiseka Sadhana Vajrakila yang saya berikan baru akan manjur.
T: Jika ada umat se-Dharma yang telah menerima abhiseka Kalachakra, namun ia belum menerima abhiseka Vajrakila, bolehkah ia menekuni sadhana ini?
J: Satya Vajrakila adalah Satya Vajrakila, penjapaan Kalachakra adalah penjapaan Kalachakra, jadi, harus menerima abhiseka Satya Vajrakila baru boleh menekuninya.
T: Ketika menata mandala, apakah ditentukan warna dan bentuknya?
J: Yang saya terangkan sepertinya berbentuk lingkaran teratai atau bundar. Mandala Anda juga tidak perlu terlalu besar, cukup seperti tungku homa saja. Anda boleh menata mandala yang sangat kecil! Anda tentu tidak boleh menata mandala sekecil biskuit, (Mahaguru dan hadirin tertawa) Menancapkan sebatang Vajrakila berukuran paling kecil di atas beberapa butir beras, beberapa kuntum bunga kecil! Bunga, dupa, pelita, teh, dan buah-buahan sebesar "biskuit! Saya merasa kurang sopan bila kita mengundang Kalachakra turun di atas "biskuit. Paling tidak, Anda harus menata mandala sebesar tungku homa, bentuknya bundar, paling, tidak seperti itu!
Pertama, mandala sangat khidmat, Vajrakila di tengah, lalu ada tumpukan beras, jika Anda takut tumpukan beras digigit tikus, gunakan pasir vajra berwarna putih. Kemudian pasir vajra yang terdiri dari empat warna ditaruh di sekelilingnya, selanjutnya, bunga, dupa, pelita, teh, dan buah-buahan. Kemudian Anda ingin mempersembahkan beberapa biji mantou atau seteguk arak, atau sejumlah persembahan lain setiap kali Anda ingin bersadhana, itu lain lagi, Anda taruh saja di hadapan mandala, dan mulailah bersadhana!
Namun, Anda harus perhatikan warna pasir vajra! Di timur harus menggunakan pasir vajra berwarna kuning, di barat menggunakan pasir vajra berwarna merah, di utara menggunakan pasir vajra berwarna hitam, di selatan menggunakan pasir vajra berwarna hijau. Anda harus menaruhnya tepat pada posisinya, begitu Anda memasang kompas, Anda pun tahu di mana timur, selatan, barat, dan utara! Demikianlah Anda harus menata mandala Anda!
T: Apakah ada ketentuan untuk warna meja kayu yang dijadikan mandala? Seperti merah, kuning, hijau, atau warna lain?
J: Tidak ada ketentuan untuk warna meja mandala.
T: Apakah bayi yang terlahir dari bunga sarira boleh digunakan?
J: Bila Anda menghaluskan bunga sarira menjadi bubuk, tetap boleh digunakan.
T: Bolehkah menata mandala di dalam lemari pakaian? Lemari pakaiannya sangat besar, dapat dimasuki, tempatnya juga cukup besar.
J: Di dalam lemari pakaian? (Hadirin tertawa) Namun, sewaktu Anda sedang bersadhana, udaranya akan pengap, seharusnya boleh! Yang dimaksud dengan ruang rahasia belum tentu tertutup rapat sepenuhnya, tapi sebagian lemari pakaian adalah tertutup rapat. Boleh-boleh saja! Asalkan Anda tidak merasa kepanasan atau pengap berada di dalamnya.
T: Jika bentuk mandala bukan balok, bolehkah?
J: Tidak apa-apa, pokoknya mandala Anda harus bundar.
T: Saya punya dua buah pertanyaan. Pertama, paling baik mandala jangan dimasuki anak kecil. Biasanya anak-anak saya suka masuk ke mandala untuk sembahyang, jika kita telah menata mandala ini, masih bolehkah anak-anak saya masuk ke mandala untuk sembahyang? Pertanyaan kedua, jika kita menekuni Sadhana Satya Vajrakila, apakah sebaiknya kita menjapa mantra Kalachakra genap sekian puluh ribu kali terlebih dahulu, baru kemudian menekuni sadhana ini?
J: Pertanyaan pertama Anda mengenai anak-anak! Berapa usia anak-anak Anda? (Jawab: 9 dan 7 tahun.)
Usia 9 dan 7 tahun masih belum mengalami gejala pubertas! Biasanya begini, jika anak-anak Anda atau anggota keluarga Anda masuk ke dalam mandala Anda, jika Anda telah membersihkannya, ia boleh masuk. Maksud saya adalah orang yang tidak berkepentingan, seperti tetangga Anda, teman Anda, atau pekerja-pekerja yang sedang merenovasi rumah masuk ke dalam mandala Anda justru kurang baik. Atau Anda harus menata ulang mandala Anda.
Mengenai anak-anak di rumah Anda sendiri, kalau ia seorang perempuan, begitu ia mengalami masa puber, ia tidak boleh masuk sembarangan. Untuk anak yang masih balita, juga jangan biarkan ia sembarangan menyentuh mandala tersebut. Saya pribadi berpendapat, bila ia menjapa mantra dan sembahyang dengan tulus! Seharusnya boleh masuk!
Pertanyaan selanjutnya, apakah Anda harus menjapa sekian kali mantra Kalachakra? Tentu saja, semakin banyak semakin baik. Jika biasanya Anda menjapa mantra, semakin banyak semakin baik! Pokoknya tujuannya adalah Anda benar-benar mencapai kontak yoga dengan Satya Vajrakila dari Kalachakra. Inilah tujuan Anda. Saat Anda mengetahui bahwa Anda telah kontak yoga dengan Vajrakila dari Kalachakra, Anda malah boleh membongkar mandala Anda, barang-barang itu dihanyutkan ke sungai, seperti pasir vajra yang terdiri dari lima warna. Saat itu, sekali Anda telah mencapai kontak yoga, Anda pun kontak yoga untuk selamanya. Selama Anda membawa Vajrakila, menjapa mantra Vajrakila, Anda pun akan mencapai kontak yoga dengan-Nya, malah Ia akan mengikuti Anda. Saat itu, Anda tidak membutuhkan mandala lagi! Mandala boleh dibongkar.
T: Vajrakila dari Kalachakra seharusnya berwajah satu atau tiga atau empat?
J: Ketika Anda bervisualisasi Kalachakra, bila Anda dapat bervisualisasi yang rumit, Anda tentu boleh bervisualisasi yang berwajah empat. Namun, kalau Anda tidak dapat bervisualisasi yang berwajah empat, Anda boleh bervisualisasi yang lebih sederhana, misalnya yang berwajah satu, hanya ada wajah depan, mempunyai dua tangan yang masing-masing memegang vajra gentha dan vajra dorje, satu kaki berwarna merah, satu kaki berwarna putih, tubuh bagian atas berwarna biru atau hitam, Anda harus bervisualisasi wajah-Nya. Jadi, sewaktu Anda bervisualisasi Kalachakra, Anda tidak perlu bervisualisasi yang berwajah empat, cukup yang berwajah satu saja. Untuk Vajrakila, Anda cukup memiliki Vajrakila berwajah satu yang berwarna biru atau hitam, Anda tidak perlu menghiraukan wajah-wajah lainnya ada sekian. Dalam bervisualisasi Kalachakra, banyak orang bahkan tidak mampu bervisualisasi kepala-Nya, tangan-Nya, kaki-Nya, juga tidak dapat bervisualisasi Bhagawati. Kalau begitu, sekalian saja bervisualisasi mata ketiga dari Kalachakra, hanya satu mata saja! Bervisualisasi mata tersebut juga boleh. Dari sekian banyak kila dari Satya Vajrakila yang Anda gunakan, asalkan ada satu sisi dari wajahnya yang berwarna hitam atau biru, Anda pun boleh mempersemayamkannya layaknya Vajrakila dari Kalachakra, menjapa mantra Kalachakra, dan menekuni sadhana penjapaan Kalachakra.
T: Jika kerabat mempunyai biji sarira, kemudian biji sarira tersebut dihaluskan menjadi bubuk lalu dijadikan mandala, apakah tindakan ini akan melecehkannya?
J: Tidak! Kesadaran asal dari bunga sarira atau biji sarira yang Anda peroleh telah pergi ke Sukhavatiloka, tindakan ini tidak akan melecehkannya.
T: Sekarang saya tengah mempersemayamkan biji sarira dan bunga sarira tersebut, bolehkah saya menurunkannya?
J: Anda menghaluskannya menjadi bubuk bukan berarti Anda melecehkannya, sebab Anda menaruhnya juga berarti sedang mempersemayamkannya. Bahkan, Anda terus menjapa mantra Kalachakra, ia justru memperoleh pemberkatan dari mantra Kalachakra, sehingga ia akan naik ke alam yang lebih tinggi.
T: Jika sudah ada ruang rahasia, namun ada serangga kecil yang tidak sengaja masuk ke dalam mandala seperti cecak, bagaimana? Ada lagi, jika dua orang boleh menggunakan mandala bersama, bolehkah menata dua mandala di dalam satu ruang rahasia?
J: Bagaimana kalau cecak atau labah-labah masuk ke dalam mandala? Itu binatang kecil, saya merasa dulu sewaktu guru saya mengajarkan saya, ia tidak sempat membahas mengenai masalah ini. (Mahaguru tertawa, hadirin tertawa)
Kemarin demi seekor labah-labah yang cukup besar di tangga saya, Guru Dhara tahu hal ini. Labah-labah itu berhenti, saya terus menjapa mantra di depannya, saya terus japa mantra penyeberangan, terus-menerus japa! Tapi labah-labah ini tetap tidak mau beranjak. Usai japa mantra penyeberangan, saya pun mengucapkan "terlahir di Sukhavatiloka, bebas dari kelahiran dan penderitaan", agar ia terlahir di alam yang lebih baik, tidak perlu menjadi labah-labah lagi. Kemudian saya mengambil sebuah kantong plastik, saya tepuk dengan tangan saya! Lalu saya tangkap! Supaya ia terlahir di tempat yang lebih baik.
Bila kita melihat ada binatang masuk ke mandala kita, kita cukup bersihkan dengan air amrta atau air Mahakaruna Dharani.
T: Apakah mantra Kalachakra harus dijapa di hadapan mandala? Kadang-kadang saya menjapa sambil menyetir mobil, apakah boleh?
J: Boleh. Jika Anda di hadapan mandala, berarti Anda bersadhana secara formal, seperti penjapaan Kalachakra, serangkaian tatacara dari awal sampai akhir tidak boleh terlewat satu pun, berarti Anda sedang bersadhana. Anda tetap japa mantra pembersihan! Setelah itu, mulaillah menjapa mantra!
Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha.
Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha.
Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha.
Japa terus-menerus! Japa hingga akhirnya Anda bernamaskara pada-Nya, bernamaskara pada mandala, tetap japa mantra paripurna, tepuk tangan dan memetik jari, seperti demikian, kemudian keluar dari mandala.
Ketika Anda sedang menyetir mobil, Anda japa "Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha. Om. Ha. Kamala. Walaya. Suoha.", ketika sedang berjalan juga boleh. Namun, di dalam mandala, Anda harus duduk dengan sangat sopan, dengan sangat hormat, begitulah dari awal hingga akhir, seperti japa mantra pembersihan! Japa mantra apa.....hingga "Om. Bulin. Om. Bulin. Om. Bulin." Kemudian selesai. Dengan demikian baru berlaku. Namun, menjapa mantra di luar mandala juga boleh. Menjapa mantra di luar mandala boleh dianggap sebagai tambahan.
T: Sewaktu saya menjapa mantra, tiba-tiba turun batu es! Saya terkejut setengah mati! Saya langsung menyetop mobil dan tidak berani menjapa lagi!
J: Muncul batu es, angin, guntur, atau petir saat japa mantra Kalachakra adalah normal. Dewa Vajra datang baru akan turun batu es. Turun batu es, petir, dan guntur adalah fenomena datangnya Dewa Vajra.
T: Apa itu pasir vajra? Bagaimana memperoleh pasir vajra? Dan berasal dari mana warna dari pasir vajra?
J: Di Tibet, mereka bisa membuat mandala pasir, menurut "Nagakrim Chenmo" (Penjelasan Besar tentang Rahasia Mantra), tingkat kepentingan mereka membuat mandala ini, banyak peraturan pembuatan mandala dengan menggunakan pasir vajra lima warna. Jadi, bagaimana memperoleh pasir vajra, jika Anda membeli pasir vajra di toko orang Tibet, ia pasti mempunyai pasir vajra. Sebab, orang Tibet selalu membuat mandala pasir vajra. Banyak Lama yang menguasai pembuatan mandala dengan pasir vajra. Jadi, pasir vajra seharusnya dibeli di toko Tibet.
Ada satu hal lagi, jika Anda sendiri mau membuat pasir vajra, carilah pasir yang bersih yang tidak pernah diinjak orang, misalnya pasir laut! Pasir laut ada yang berwarna putih dan juga hitam, harus yang bersih. Anda ambil pasir berwarna putih, kemudian Anda sepuh dengan bahan pewarna, kemudian dibersihkan lagi, ini juga boleh dianggap sebagai pasir vajra.
Baiklah! Terima kasih semuanya!

0 komentar:

Posting Komentar

Analitic

Suasana angin Topan di surabaya november 2017

Suhu Malaysia yang gagal Panggil Shen

Upacara Buddha Tantrayana Kalacakra indonesia

Four Faces Buddha in Thailand 1 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=jnI1C-C765I

SemienFo At Thailand 2 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=GOzLybAhJ2s

Informasi

 
;