Kamis, 22 Desember 2011

YIDAM Dalam Tantrayana

Yidam berasal dari bahasa Sansekerta "Isara Devata"

Yidam adalah Deity Pendamping/Pembimbing dalam menjalani Pelatihan bathin scr Tantric bisa berasal dr kalangan Dewa, Buddha, Boddhisattva, Daka-Dakini (Angelic Deities ; "Malaikat") dsb....

Yidam berperan sbg Pujaan/Junjungan kita, dan sebagai Pembimbing/Guru Spiritual bagi kita dan parea Dharmapalla/Dharma Protector yg mengikuti Beliau pun akan mengikuti kita.

Yidam ada yang kita pilih sendiri, ada pula yang sudah ada karena jodoh dan Guru kita akan menunjukkan pada kita siapakah Deity yg merupakan Yidam kita


Selain mempraktekkan jalan Bodhisattva, praktisi Vajrayana juga menggunakan cara-cara tertentu terampil khusus dalam praktek spiritual mereka, seperti visualisasi dewa dalam meditasi. Bagi banyak orang, akan sangat berguna untuk memilih suatu manifestasi khusus dari suci, Buddha Bodhisattva () atau Dharma Protector sebagai sarana untuk memusatkan perhatian mereka dan intensionalitas, sehingga mereka dapat lebih mudah menyadari sifat mereka sendiri terbangun. Dengan demikian, kita dikatakan "mengikat pikiran kita dengan sumpah suci" untuk ini Buddha tertentu, Bodhisattva atau Dharma Protector. Di Tibet, ini berkata, "yid dam tshig Kyi", dan kontraksi yang dihasilkan, yidam yoga, digunakan untuk menggambarkan bahwa hubungan dipilih.

yidam Anda mungkin merupakan aspek khusus dari Sang Buddha - Avilokitesvara, misalnya. Ini mungkin seorang Bodhisattva - mungkin Kuan Yin, atau Manjushri. Ini mungkin merupakan aspek Kristus - Hati Kudus atau Kerahiman Ilahi. Atau mungkin itu adalah salah satu pelindung Dharma besar, Nagpo Chenpo, Shinje atau Dorje Setrap Chen.

Sekarang, ingat bahwa yidam ini berfungsi sebagai alat untuk mengubah delusi citra diri Anda (ego) ke dalam pikiran pencerahan, dengan berfokus pada kualitas luhur ini refleksi sempurna dari Pikiran Buddha. Dalam Buddhisme Tibet, yidam itu adalah salah satu dari Tiga Akar dari kami Perlindungan - guru, para yidam dan dharmapalas / dakinis.

Saya telah bertanya bagaimana orang memilih yidam, dan percaya bahwa jawaban yang paling akurat bisa saya berikan adalah bahwa hati seseorang akan "tahu" itu yidam yang tepat untuk berlatih rohani mereka (sadhana). The sadhana kata harfiah diterjemahkan sebagai "alat" pencapaian, dan jadi kami sangat sadar bahwa praktik-praktik spiritual, ritual puja dan doa tidak beberapa bentuk eksternal "ajaib" begitu banyak karena mereka adalah alat untuk mencapai atau mewujudkan kami melekat terbangun alam.

Dalam praktek kerja dengan yidam, kita dikondisikan pergeseran kecenderungan kita untuk melekat ke diri kita sendiri diri-gambar khusus untuk sesuatu yang digambarkan sebagai "lebih nyata bahwa realitas saat ini dikondisikan kami". Sebagai hasil citra diri kita sebagai yidam dan dunia membayangkan kembali menjadi mandala itu yidam tertentu.

Selama latihan, satu berkaitan dengan yidam sebagai obyek penghormatan dan sumber berkat, memasukan kesadaran murni sendiri seseorang. Dengan ini dikotomi tampak - memvisualisasikan sesuatu sebagai nyata dan eksternal namun secara intrinsik tak terpisahkan dari alam sendiri - ego "pendek rangkaian" dan larut ke dalam kekosongan. Ini adalah tujuan akhir dari kendaraan vajra. Ini manifestasi dari yidam batang dari kesadaran primordial, yaitu Dharmakaya.

Chögyam Trungpa Rinpoche disebut pemilihan yidam pilihan "choiceless." Bagi sebagian kita, selama pemberdayaan (inisiasi tantra), kita melemparkan bunga ke dalam mandala, untuk menemukan hubungan khusus kami untuk keluarga-Buddha. Sangat mudah untuk mengabaikan ini sebagai kesempatan terjadi-Namun, saya akan memberitahu Anda bahwa tiga biksu dihormati dan paling terkemuka telah mengukuhkan yidam tertentu - dengan tidak ada satupun yang sebelumnya pernah saya bahas yang yidam adalah bahwa itu terungkap dalam pemberdayaan Vajrayana saya.

Ada juga tradisi di mana para siswa dan murid dari seorang guru spiritual tertentu semua akan dimasukkan ke dalam sadhana mereka, sebuah puja yidam tertentu. Hal ini sangat mengalikan pengaruh yang yidam tertentu atas kelompok dan kesadaran individu.

Orang tidak memamerkan yidam seseorang di depan umum, juga bukan dianjurkan untuk menjadi menempel pada yidam tertentu. Untuk alasan ini, kami tidak mempublikasikan secara terbuka rincian yidam pribadi kita (s), dan dalam Ordo kontemplatif dari Compassion, pelatihan dalam sadhana ini khusus disediakan bagi mereka yang telah mengambil Perlindungan dan telah mengalami periode enam bulan pembentukan prasyarat.

Dengan memikirkan fakta bahwa ego-sentris kita, kegiatan non-bajik, pikiran dan lampiran menciptakan hambatan untuk kebangkitan kami, kami menimbulkan kesadaran bahwa tubuh, yang dapat digunakan untuk tujuan non-bajik juga harus dapat digunakan sebagai sarana untuk kesempurnaan. Jadi, kami berlatih setiap hari untuk meningkatkan kesadaran ini, dan untuk menghasilkan Bodhicitta benar (hasrat mendalam untuk mencapai pencerahan untuk kepentingan semua makhluk) dan kasih sayang benar.

Dari pengalaman, saya meyakinkan Anda bahwa yidam yoga bermanfaat pada berbagai tingkatan:
Pertama, berisi meditasi Samatha sebagai akibat dari ketergantungan pada visualisasi.
Kedua, latihan yidam dapat menghapus karma buruk dan kebiasaan kecenderungan
Ketiga kita bisa mencapai Dharmakaya atau Sambho-gakaya negara.

Kriteria pertama dalam menjalankan Vajrayana adalah mulai dengan Hinayana (Primal Kendaraan). Hinayana berisi ajaran dasar Buddha dan ajaran-ajaran ini tidak diulang di Mahayana (Kendaraan Tinggi) atau Vajrayana (Kendaraan Diamond). Oleh karena itu, praktisi Vajrayana Buddha Mahayana atau harus dimulai dari ajaran-ajaran dasar dari Kendaraan Hinayana.

Untuk siswa Dharma dari Kasih sayang, karena jalan kita adalah jalan Vajrayana, ini berarti pertama kali melakukan studi tentang dasar-dasar Dharma.

Atas permintaan banyak siswa kami yang baru dan prospektif, dan untuk calon Associates sekuler dan ekspresi biara Ordo kita, suatu kelas baru di fondasi penting dari Dharma akan dimulai pada bulan Januari. Ini akan menjadi online, tentu saja terbuka pendaftaran, dan kami dengan senang hati akan menyambut semua orang tertarik untuk lebih lanjut mengembangkan pemahaman mereka tentang Dharma. Rincian lebih lanjut akan menyusul pada awal-Desember.

Latihan meditasi Samatha harus dimulai dengan topik bagaimana melayani seorang guru spiritual.

Jika Anda merenungkan terampil selama sekitar tujuh hari manfaat melayani seorang guru, dan selama sekitar tujuh hari juga kesalahan gagal untuk melayani seorang guru, Anda akan menghasilkan transformasi mental. His Holiness Pabongha Dechen Nyingpo mengajarkan, "Anda harus melahirkan kesadaran yang merasakan bahwa Anda benar-benar Guru Buddha. Dan karena topik ini sangat jauh lebih penting daripada semua yang lain, mengabdikan diri ke sana dengan susah payah. "

Hanya fraksi terkecil dari praktisi saat ini tinggal di lingkungan monastik atau sebaliknya diberkati dengan kemampuan untuk praktek kompleks dan sadhanas memakan waktu Yamantaka, Heruka dan Guyasamaja, praktik klasik dari tradisi Tibet. Terlebih lagi, kita hidup dalam waktu di mana perlu bergantung pada praktek yang lebih cepat akan menguntungkan semua makhluk, seperti yang kita masukkan ke dalam Kali Yuga. Jadi kita bergantung pada Tiga Akar Perlindungan: Guru, para Yidam dan Pelindung. Dalam tradisi kami, Guru atau Guru adalah manifestasi fisik dari Dharma, sedangkan Yidam dan Pelindung dipandang sebagai aspek pencapaian dan kegiatan pikiran Guru, dikatakan berasal sebagai berkat-Nya.

Bahkan jika seseorang melakukan praktek-nya tidak sempurna, tetapi mengucapkan mantra dengan iman dan dalam pengabdian Guru, jika kita berusaha untuk mengubah pikiran kita tulus, berdasarkan pikiran menyerahkan diri-menghargai di kaki kita Lama, kita akan menyadari pencapaian rohani yang besar , penghapusan hambatan dari jalan kita dan generasi Great
Bodhicitta.
 kita bicara YIDAM, secara supra

pertama karena ini forum supra (agar difahami saya meninjau dari sisi supra saja)
jadi ini bukan di tinjau dari sisi spiritual

beberapa YIDAM para Anutarasamyaksambuddha, mempunyai YIDAM keduniawian
artinya kita dapat memohon pada Buddha tertentu untuk hal keduniawian
sebagai contoh kerejekian, itu pada Buddha Baisajaghuru
ada di sutranya di wakilkan oleh 10 maharaja Yaksa

kalau kita teliti lebih dalam, dharmapala juga termasuk YIDAM, yaitu sisi duniawi sebagai
pelindung si orang tersebut, maka bentuk dan kelahiranya para Yidam ini mengandung
power,

ada kalangan yang menutup kenyataan ini, dengan bertanya "tidak mungkin para Buddha mengurusi hal duniawi", akan tetapi dapat disangkal, karena melihat manusia "realitanya" memang membutuhkan kehidupan duniawi dahulu baru dapat mempraktekan dharma dengan baik, maka para Buddha ini ikut "membantu" kebutuhan dasar sebagai manusia
lewat mahluk-nahluk yang memang bekerja dan mempunyai otorisasi keduniawian

jangan salah, ada beberapa rekan yang mempunyai Yidan dalam bentuk "seram"

tetapi itu tergantung kebutuhan saja,
rasa welas asih para buddha dan aria lainya sungguh tidak ternilai bagi para manusia
yang mempraktekan dharma


Delapan Yidam Buddha dalam Satya Buddha yang bisa dipertimbangkan adalah :

1. Amitabha Buddha — (upaya kausalya, kemurnian dan kebijaksanaan)
2. Bhaisajyaguru Buddha — (upaya kausalya, penderitaan duniawi)
3. Buddha_Bunda Cundi Bhagavati — (upaya kausalya, kekuatan batin)
4. Padma Kumara Bodhisattva — (upaya kausalya, kemurnian dan kebijaksanaan)
5. Avalokitesvara Bodhisattva Mahasattva — (upaya kausalya, daya simpati dan welas asih)
6. Ksitigarbha Bodhisattva Mahasattva — (upaya kausalya, keselamatan)
7. Padmasambhava — (upaya kausalya, ilmu duniawi)
8. Jambhala Kuning — (upaya kausalya, kekayaan duniawi).

Bodhisattva = calon Buddha (yang sedang dalam perjalanan menuju Sammasambuddha)

Mahasattva = Mahluk Agung (Bodhisatta yang sudak menyelesaikan jalan Bodhisattva, dan melengkapi paramitanya), dan jika lahir sebagai manusia dia akan menjadi seorang Sammasambuddha (seperti buddha Gotama)

alan Bodhisattva ada 3

1, jalan panna (kebijaksanaan), seorang bodhisattva memerlukan waktu 4 asenkeya kappa dan 100,000 kappa untuk melengkapi paramitanya dengan jalan panna

2, jalan saddha (keyakinan), seorang bodhisattva memerlukan waktu 8 asengkeya kappa dan 100,000 kappa untuk melengkapi paramitanya dengan jalan saddha

3, jalan viriya (semangat), seorang bodhisattva memerlukan 16 asengkeya kappa dan 100.000 kappa untuk melengkapi paramitanya dengan jalan viriya

setelah para bodhisattva melengkapi paramitanya dia menjadi seorang Mahasattva,
1 kappa = 1 sirclus membentuk dan hancurnya satu galaxi (contoh galaksi kita galaksi bima sakti)
jika di ilustrasikan ada sebuah batu kubus seluas 16 mil persegi dan setiap seratus tahun sekali ada orang yang mengusap batu tersebut dengan kain sutra, terus begitu setiap seratus tahun sekali, akibat mengusap kain sutra pada batu tersebut sekali setiap seratus tahun sekali, jika batu seluas 16 mil persegi itu habis akibat usapan kain sutra tersebut, waktu 1 kappa belum juga habis,???

 YIDAM, berati perlindungan oleh para BUDDHA dan Boddhisattva Mahasatva
maka kalau orang/umat yang memiliki pendamping devata dan mengikuti manusia
tertentu haruslah yang menyakini Sutra/paritta sesuai dari masing-masing YIDAM,
YIDAM adalah sebutan pelindung bagi umat buddhis,

contoh :

Boddhisatva Mahasattva Avalokitesvara atau devi Kwan Im, yang di pilih seseorang sebagai yidam, orang tersebut dengan yakin dan penuh bakti melakukan damma/dharma dari devi Kwan Im, seperti cinta kasih, welas asih melakukan cia chai, dsb. dengan demikian dia akan memdapatkan YIDAM, tentu sesuai jodoh dan persetujuan Devi Kwan Im,

setelah ada, bentuk deva/devi ini mengambil wujud Devi Kwan Im, disini timbul salah, bagi yang tidak megerti silsilah, ataupun mata bathin yang rendah tidak dapat membedakan kelahiran mahluk devata tersebut, di kiranya Devi Kwan Im secara personal yang mendampinggi, padahal bukan.


Berikut Tanya Jawab seputar yidam agar kita semakin mengerti :
 
pada kasus orang beragama lain, ada yang mendampingi mereka para devata apakah dapat di katakan YIDAM  ?

Jawab :
padahal sekaran agama lain, tetapi benar devata tersebut mewakili para guru
mulia, contoh lagi Devi Kwan Im, kok ada devi yang mengambil bentuk beliau
mendampingi manusia di luar agama buddha, nah untuk kasus ini karena ikatan karma/kamma masa lalu,jadi bisa jadi bukan buddhis ada YIDAM,

Apakah Yidam sama dengan Khodam?
Jawab :


YIDAM, ada dua pemahaman

YIDAM, sebagai onjek pemujaan yaitu para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva

Yidam yang mewakili para buddha dan Mahasattva, adalah devata yang ada
di dekat kita sebagai pendamping, yang mengambil bentuk seperti para Mahasattva, tetapi tidak dapat mengambil bentuk seperti para Buddha.

Khodam adalah dari Kelahiran JIN, (dalam agama Buddha di kenal sebagai asyura) baik itu aliran putih atau aliran hitam, jadi beda antara YIDAM dan Khodam.


sedikit membantu konsep teori saja yg perlu diketahui terlebih dahulu

khodam berasal dari bahasa arab, dari pada kepercayaan arab (islam), yg merupakan 1 dari 3 agama samawi. dimana di dalam konsepnya MG (Mahluk Gaib) hanya dibagi menjadi 2 jenis:
malaikat dan jin.

  • malaikat (katanya) selalu bersama Allah, berhubungan dgn manusia hanya apabila menyampaikan "pesan" dari Allah kepada manusia, itupun hanya terjadi pada manusia2 terpilih (teori umum yg dipercaya)
  • sedangkan semua MG yg berkeliaran dianggap sebagai jin.
khodam didefinisikan sebagai "penunggu", entah penunggu pohon, penunggu manusia (pendamping/pelindung), penunggu patung, bahkan penunggu huruf2 dalam quran
secara umum para khodam ini dianggap jin, karena arab memang hanya mengenal 2 itu saja.Ada pula malaikat yg menjadi khodam, tetapi ini byk diperdebatkan
utk perbandingan saja, dlm khasanah islam kejawen atau kejawen islam (era demak sampai sekarang), dimana islamnya berakar pada aliran syiah.
pembagian MG tidak hanya 2, tetapi menjadi 5 kategory: jin, setan, genderuwo, sukma badan alus, sukma dewa.

kalo membahas pembagian dalam kejawen hindu budha (era majapahit dan sebelumnya) akan berbeda lagi, kategory nya buanyak mirip2 dgn dlm budhisme.

nah di Indonesia, terutama di pulau jawa mayoritas adalah penganut islam, sehingga kosa kata yg sering dipakai memang berasal dari bahasa arab. hanya saja terjadi sedikit perbedaan konsep antara penganut islam kejawen (lama) yg akar islamnya adalah syiah dan penganut islam baru yg saat ini mulai di dominasi aliran sunni .

Dari sini bisa dilihat, kalo ada yg mau membandingkan antara khodam dan yidam tentu saja ini membenturkan 2 konsep yg berbeda, anda mau pemahaman apa dulu?
kalo dalam pemahaman islam tentu saja yidam adalah khodam, krn barangkali

Bahkan para Bodhisattva saja akan dianggap sebagai jin kalo anda menggunakan pemahaman dlm budhis tentu saja sudah berbeda jauh kan.

1. kira2 apakah seseorang bisa memiliki Yidam lebih dari satu?
2. Mengapa di aliran lain sangat jarang membahas masalah Yidam ini dah mungkin  bahkan tidak ada sama sekali?
3.bagaimana tatacara pengangkatan Yidam ini? apakah diharuskan
    bersarana/diabisheka/bersadhana dulu?
4.seperti nya teman2 dari aliran ZFZ dan aliran tantrayana lainnya boleh ikut
   nimbrung disini, agar trit ini bisa lebih menambah wawasan kita-kita yang 
   notabene   umat awam ini agar lebih mengerti.


Jawab :

1, kita dapat memiliki lebih dari satu YIDAM,
2, di aliran lain YIDAM bukan sebagai tujuan utama (dalam bentuk) mahluk devata pendamping, tetapi lebih di utamakan pada praktek dharma.
3, kalau YIDAM tidak di perlukan abhisekha atau bersadhana, karena pelindung atau guru utama(umum) bukan termasuk silsilah root guru.
4, silahkan bagi-bagi pengalamanya kakak.


Apa kalo punya yidam bisa kontak batin & berbicara dgn yidam tsb,sehingga kita bisa belajar dharma dari yidam tsb?

Spoiler for jawaban:
1, tidak semua orang dapat berkomunkasi face to face
2, teknisnya dia mencegah perbuatan yg tidak baik yang akan kita lakukan
melindungi kita dari mara bahaya, kadang lewat mimpi, lewat vision, kadang langsung menghalangi kalau masalah nyawa.


1. masa lalu yang seperti apa kira2 sehingga seseorang memiliki Yidam dikarenekan ikatan karma/kamma?

2.apakah kalau seseorang memiliki Yidam karena ikatan karma/kamma itu berarti seseorang tersebut memiliki tugas yang harus dilaksanakan pada kehidupannya di saat ini?


Spoiler for jawaban:
1, lahir sebagai bhikku/bhiksu pada kelahiran lalu atau umat buddha yang taat
2, tugasnya menjalani hidup sebagai manusia sesuai dharma, kadang-kadang jadi "orang pinter" buat menolong sesama di jalan dharma,


Saya pernah mendengar salah seorang sesepuh yang mengerti masalah Yidam bilang bahwa, Yidam itu tidak akan datang jika kita tidak meminta dengan suatu upacara dan Yidam juga berhak menolak untuk menjadi Yidam kita?


Spoiler for jawaban:
TIDAK benar, para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva tidak pernah menolak menolong manusia, itu merupakan pelangaran sumpah para Aria, karena memang tujuan para Buddha dan Bodhisattva Mahasattva untuk menolong mahluk hidup tampa pamrih.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Bagaimana mendapat yidam tanpa guru?

Posting Komentar

Analitic

Suasana angin Topan di surabaya november 2017

Suhu Malaysia yang gagal Panggil Shen

Upacara Buddha Tantrayana Kalacakra indonesia

Four Faces Buddha in Thailand 1 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=jnI1C-C765I

SemienFo At Thailand 2 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=GOzLybAhJ2s

Informasi

 
;