Jumat, 10 Februari 2012

YU HUANG SHANG DI BUKAN TUHAN YANG MAHA ESA

Umumnya apabila orang menyebut Shang Di atau Tian Gong, mereka mengacu pada satu nama yaitu Yu Huang Shang Di (Giok Hong Siang Tee – hokkian) yangdianggap sebagai Tuhan sebagaimana halnya orang Yahudi menyebut Yehowa. Yu Huang Shang Di ini bertahta di langit tingkat ke-33 di sebuah istana yang disebut “Ling Xiao Bao Tian” yang berarti Istana Halimun Mujizat. Biasanya di dalam kelenteng, tidak terdapat gambar atau arca pemujaan Yu Huang Shang Di, untuk bersembahyang padanya cukup disediakan sebuah pedupaan besar yang terletak di depan ruang utama. Pedupaan ini dinamakan Tian Gong Lu.

Tapi ada pula kelenteng yang khusus memuja Yu Huang Shang Di, menampilkannya dengan wujud seorang kaisar yang berpakaian kuno, tangannya memegang sebilah Hu (bilah dari gading yang digunakan oleh menteri-menteri jaman kuno untuk menghadiri sidang kerajaan). Timbul suatu pertanyaan, Yu Huang Shang Di mengapa digambarkan dengan membawa Hu? Padahal Hu hanya dibawa oleh para menteri pada saat menghadap kaisar. Apakah ini berarti bahwa sebetulnya Yu Huang Shang Di masih mempunyai atasan lagi? Kepada siapa ia menghadap? Apakah masih ada Shang Di lain yang menjadi atasannya? Hal ini memang sangat menggelitik untuk diteliti.

Di kalangan rakyat, tidak pelak lagi Yu Huang Shang Di lah yang dianggap penguasa tertinggi alam semesta ini. Menurut E.T.C. Werner dalam “Myths and legends of China”, pemujaan Yu Huang Shang Di baru dimulai pada jaman Kaisar Zhen Zong dari dinasti Song (1005 M). Tapi apabila kita menengok dalam kisah yang dianggap sebagai riwayat Yu Huang Shang Di, kita akan memperoleh bukti bahwa sesungguhnya Yu Huang Shang Di diangkat dari kalangan manusia, yang karena mempunyai perilaku yang sangat luhur lalu ditempatkan pada kedudukan yang sekarang.

Dalam kisah dikatakan bahwa ia adalah seorang Pangeran dari negeri yang disebut Guang Yang Miao Luo Guo yang kemudian meninggalkan tahta kerajaan dan menjadi pertapa di gunung Pu Ming Shan sampai memperoleh kesempurnaan.

Di dalam kitab suci Yu Huang dan Di Mu (Giok Hong dan Te Bo – hokkian) disebutkan : Tai Ji (Thay Kik – hokkian) atau Maha-ada sebagai permulaan langit dan bumi;Wu Ji (Bu Kik – hokkian) atau Maha-kosong sebagai penghabisannya langit dan bumi. Tai Ji dan Wu Ji sama-sama diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, merupakan masa yang tidak selalu kekal. Timbulnya Wu Ji berarti musnahnya Tai Ji, sedangkan timbulnya Tai Jiberarti musnahnya Wu Ji  ………………………………… Langit bumi adalah unsur mewujudkan alam semesta, dan merupakan pokok penciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa pada Tai Ji. Sebelum menciptakan langit dan bumi, Tuhan Yang Maha Kuasa terutama menciptakan Dewa Penguasa atas langit dan bumi, sebagai pengemban tugas besar alam semesta dalam mewujudkan Sarwa Alam Sempurna. Dalam hal ini Yu Huang Shang Diadalah sebagai Dewa Yang Maha Agung Penguasa Langit dan dipuja sebagai Tian Gong atau Bapak Langit.

Dalam kitab suci Shen Yan Jue (kitab doa untuk memuji Yu Huang Shang Di) juga disebutkan bahwa Yu Huang Shang Di diangkat menjadi Penguasa Langit setelah semasa hidupnya mengorbankan diri untuk menyelamatkan manusia dari bencana banjir yang dahsyat.

Dari kedua kitab suci ini, jelas bahwa sesungguhnya Yu Huang Shang Di diangkat dari kalangan manusia karena pribadinya yang luhur. Ia adalah Dewata tertinggi sebagai pelaksana pemerintahan alam semesta. Sebab itu ia ditampilkan dengan memegangHu, yang digunakan dalam upacara menghadap atasannya yaitu Tuhan Yang Maha Esa

0 komentar:

Posting Komentar

Analitic

Suasana angin Topan di surabaya november 2017

Suhu Malaysia yang gagal Panggil Shen

Upacara Buddha Tantrayana Kalacakra indonesia

Four Faces Buddha in Thailand 1 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=jnI1C-C765I

SemienFo At Thailand 2 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=GOzLybAhJ2s

Informasi

 
;