Selasa, 24 Juli 2012

sadhana sebelum Makan ( Umat vajrayana Cen Fo zhong II)

Homa Dalam Juga Dapat Mengumpulkan Bekal Pencerahan!

Oleh Maha Mula Acharya Liansheng
Diterjemahkan oleh Zhiwei Zhu


Pertama-tama kita bersembahsujud kepada para Guru Leluhur Silsilah Biksu Liaoming, Acharya Sakya Dezhung, Gyalwa Karmapa ke-16, Acharya Thubten Dargye, kita bersembahsujud kepada Yidam Yang Arya Xuanyuan (Kaisar Kuning) dan Triratna di mandala Vihara Vajragarbha Kaisar Kuning. Shimu, para Acharya, Dharmacarya, Biksu Lama, Dharmaduta, Pandita lokapalasraya, ketua vihara, para saudara sedharma, serta tamu kehormatan kita hari ini: saudara sedharma Fengyi Lei dari Hongkong Outstanding Corporate, Mr. Xunqui Li dari Taoyuan County Council, dari Station Front Metro Mall; Mr. Zhangchen Lian Treasurer, Mr. Maotian Zhang Chief Supervisor, Miss. Xuanzhen Lin Finance Manager, tiga orang adik-Ku Shengmei Lu, Guoying Lu, Niying Lu, Mr. Chunping Dai Chairman Perusahaan Konsultan Konstruksi Han Zhong, Dr. Shizhuo Huang Pembantu Rektor Universitas Kai Nan, anggota County Council Taoyuan, Mr. Sufen Qiu, Mr. Bangxuan Liu, Mr. Qingshun Xu, mantan anggota dewan Mr. Pizhang Lin, Taoyuan County Legislator Mr. Degen Cheng, Taoyuan County Legislator Mr. Wencan Zheng mewakili Mr. Yingwen Cai, mantan Wakil Presiden Mrs. Annette Lu, ketua Yuan Executive Mr. Dunyi Wu sampai mempersembahkan karangan bunga, terima kasih saudara semua, selamat siang, salam sejahtera!

Berada di Vihara Vajragarbha Kaisar Kuning 〈黃帝雷藏寺〉, Aku harus berbicara sedikit tentang sejarah Kaisar Kuning. Dalam sejarah bangsa Tionghoa, Orang Suci yang paling awal, dapat dikatakan sebagai Maha Dewa, adalah Yang Arya Fuxi dan Yang Arya Nuwa, yaitu Yang Arya Fuxi yang menciptakan Pat Kwa, Yang Arya Nuwa yang menciptakan manusia; dalam budaya Tionghoa, manusia diciptakan oleh Yang Arya Nuwa, Bunda Nuwa inilah yang 'menambal' Langit, adalah Dia yang juga 'menambal Langit', jadi, Kisah Batu (Mimpi Loteng Merah) adalah dimulai dari Bunda Nuwa. Ada lagi Yang Arya Shennung, Yang Arya Shennung adalah Maha Kaisar Shennung, Ia mengajarkan manusia bercocok tanam, Ia mencicipi ratusan herbal (untuk memilih obat), yang paling terkenal adalah Yang Arya Shennung. Ada satu lagi yaitu Yang Arya Yaochao, Yang Arya Yaochao adalah yang mengajarkan manusia membangun rumah, Yang Arya Yaochao dapat dikatakan sebagai guru leluhur semua tukang bangunan. Ada satu lagi yaitu Yang Arya Suiren, Yang Arya Suiren lah yang mengajarkan manusia mengambil api dari menggosok kayu, yang mengajarkan memasak makanan dengan api adalah Yang Arya Suiren.

Dalam Dharmasala besar ini, yang duduk di tengah adalah Yang Arya Xuanyuan, merupakan salahsatu leluhur bangsa Tionghoa, leluhur ini bergelar 'Kaisar Kuning', Yang Arya Xuanyuan adalah Kaisar Kuning. Vihara ini terutama menghormati leluhur bangsa Tionghoa yaitu Yang Arya Xuanyuan. Kita yang membaca sejarah tahu, Kaisar Kuning berperang dengan Chiyou, Bunda Emas Kolam Kumala memerintahkan Dewi Gaib Langit Ke sembilan turun untuk mengajari Yang Arya Xuanyuan membuat 'kereta kompas'; karena Chiyou mempunyai sedikit kesaktian, dapat menurunkan kabut, pada saat perang timbul sehampar besar kabut, menyebabkan Kaisar Kuning kehilangan arah; Bunda Emas Kolam Kumala memerintahkan Dewi Gaib Langit Ke sembilan turun membantu Kaisar Kuning, membuat 'kereta kompas', begitu kereta ini dikeluarkan, ia akan menunjukkan arah selatan, tahulah Kaisar Kuning arah timur, barat, selatan dan utara, sehingga bisa berperang dengan baik, oleh sebab itu, menanglah Kaisar Kuning melawan Chiyou, membangun bangsa Tionghoa. Ini adalah tentang asal-usul Yang Arya Xuanyuan dari Vihara Vajragarbha Kaisar Kuning.

Kemudian, apa kata orang Korea? Perang Kaisar Kuning melawan Chiyou terjadi di daerah Zhuolu. Beginilah kata kita bangsa Tionghoa: 'Yang Arya Xuanyuan menang perang, sehingga Ia mempertahankan 'Negeri Pusat', menjadi leluhur bangsa Tionghoa, itulah Yang Arya Xuanyuan, itulah Kaisar Kuning.' Apa kata orang Korea? 'Kaisar Kuning berperang melawan Chiyou, Kaisar Kuning kalah.' Mereka berkata Kaisar Kuning kalah! Yang Arya Xuanyuan lari ke daratan tengah mendirikan bangsa Tionghoa, mereka meninggalkan satu keturunan di Sandong, pergi ke daerah selatan sampai di Korea, jadi Chiyou adalah leluhur bangsa Korea.

Orang Korea juga mengatakan taoco juga hasil penemuan mereka, kereta kompas ini, tampaknya juga mereka yang ciptakan, termasuk Konghucu juga Orang Suci mereka, karena Konghucu ada di Qufu, Shandong, jauh dari Korea, mereka berkata dulu peta Korea sangat besar, Konghucu itu Orang Suci mereka, Konghucu juga orang Korea, semakin dikatakan semakin banyak, sampai-sampai semuanya punya orang Korea. Namun, Korea itu tetap kecil, sampai hari ini, Korea tetaplah Korea! Tetapi mereka mengatakan Yang Arya Chiyou adalah leluhur orang Korea, seharusnya Yang Arya Xuanyuan mengalahkan Chiyou, Chiyou lari ke Korea, barulah menjadi leluhurnya orang Korea.

Hari ini kita berbicara tentang sejarah, karena kita tidak mengalami sejarah, orang Korea berkata begini, orang Tionghoa berkata begitu, tentu saja kita bangsa Tionghoa yang menang! Mengapa? Karena bagaimanapun Korea itu, masih juga merupakan Negeri Tributary Tiongkok, karena dahulu kala, Korea selalu pergi ke Tiongkok bayar upeti, tercatat dalam sejarah, Korea dibawah kekuasaan Tiongkok, ini adalah sejarah masa lalu.

Hari ini ada di 'Kuil Kaisar Kuning', baru saja kalian berseru: 'Shizun wansui! Wanwansui!' (Panjang umur Mahaguru! Panjang umur!' Ini tidak boleh dikatakan, di masa lalu ini bisa dipenggal kepala, siapa berani berkata dirinya 'wansui! wanwansui!' (panjang umur! sangat panjang umur!, pujian untuk kaisar) ini tidak boleh diucapkan. Namun sekarang begitu keadaannya, saudara sekalian sedang bercanda, semestinya cukup didengarkan sambil lalu saja. Tidak ada orang yang betul-betul 'wanshui', Aku belum pernah melihat seseorang yang betul-betul 'Wansui! wanwansui!', itu perilaku 'memukul pantat kuda' (menjilat).

Bisa seperti Kaisar Kuning duduk disini, barulah Ia benar-benar 'wansui! wanwansui!' Pada saat kalian berseru 'wansui! wanwansui! (Mahaguru) langsung menyingkir. Yang Arya Xuanyuan, Dialah yang benar-benar wansui! wanwansui! Ia selamanya duduk disitu. Manusia mampu melatih diri sampai menjadi Maha Dewa, Ia dapat panjang umur tidak menua, menjadi Dewa, Cahaya tiada batasnya, otomatis mendapatkan penghormatan dari manusia, sepanjang segala jaman, api dupa selamanya tidak putus. Kita memohon semoga Vihara Vajragarbha Kaisar Kuning dan ketua dan semua pengurus, anggota pengurus, dapat subur berkembang, dengan cepat menyelesaikan pembangunan vihara, memberikan berkah bagi makhluk hidup, terpenuhi keinginan dan manggala.

Tamu kehormatan yang hadir hari ini banyak yang akan mengikuti pemilihan anggota legislator (DPR), juga ada yang mengikuti pemilihan pada tingkat yang lebih tinggi, kita berharap Yang Arya Xuanyuan dari Vihara Vajragarbha Kaisar Kuning memberkati mereka, setiap orang dapat dengan lancar terpilih! Kita melihat siapa yang hadir disini, kita pilih dia! Karena mereka sudah menyiapkan ketulusan hati yang sangat besar! Hadir di Vihara Vajragarbha Kaisar Kuning, daya adhistana Kaisar Kuning seberapa besar? Tentu saja Ia yang paling besar! Ia adalah leluhur Kaisar Kuning bangsa Tionghoa! Disini semoga mereka semua dapat terpilih.
Semoga Vihara Vajragarbha Kaisar Kuning dimasa yang akan datang dapat menurunkan berkah untuk daerah ini, sehingga daerah ini musim berlangsung dengan teratur, aman sejahtera dan manggala, menurunkan berkah kepenuhan keinginan, menurunkan berkah bagi semua makhluk hidup.

Tantrayana kita sering berbicara tentang 'Dharma Persembahan', 'Sadhana Persembahan' ini, seperti Homa Api yang Aku selenggarakan setiap akhir pekan di Taiwan Lei Tsang Temple, disebut 'Persembahan Api'! Fire Offering adalah Persembahan Api, offering ini dalam Tantrayana ada yang disebut 'Homa Luar', 'Homa Dalam', ada lagi 'Homa Rahasia', ada lagi 'Homa Sangat Rahasia', ada empat macam Homa. Yang saudara lihat di Taiwan Lei Tsang Temple adalah Persembahan Api, Persembahan Api adalah 'Homa Luar'.

Apa itu 'Homa Dalam'? Hari ini membahas sedikit tentang 'Homa Dalam', Homa kecil ini juga dapat dikumpulkan menjadi bekal Pencerahan. Aku pernah menulis, makan, berpakaian, berdiam dan berjalan semuanya adalah bhavana, kita makan setiap hari, makanan dipersembahkan, pakaian itu simabandana, diam adalah saat tidur berbaring, adalah melatih 'Sadhana Swapna' ---Mahamudra Mimpi; berjalan adalah menjapa mantra, melafal Nama Budha. Jadi, makan, berpakaian, berdiam dan berjalan semuanya adalah perlatihan diri.

Didalamnya, bhavana dalam makan tidak Aku bahas secara jelas dengan kalian, saudara sekalian hanya tahu memberi persembahan, menyeberangkan arwah, sebenarnya, persembahan itu ada kata kuncinya. Sebelum mempersembahkan, terlebih dahulu visualisasikan Guru, Yidam dan Dharmapala anda muncul di angkasa, harus membayangkan dengan sangat jelas Guru, Yidam dan Dharmapala muncul di angkasa, berubah menjadi titik cahaya, lalu masuk ke dalam nadi tengah anda, sampai di cakra jantung anda, cakra jantung anda memekarkan setangkai bunga teratai kelopak delapan, diatasnya duduk Guru, Yidam dan Dharmapala. Pada saat ini, anda ubahkan tangan anda menjadi alat Dharma. Secara umum dikatakan dalam Tantra, yang disebut alat Dharma adalah sumpit; tangan berubah menjadi sumpit, pada saat anda ambil makanan untuk dimakan itu berarti anda jepit makanan itu dengan sumpit, apa yang anda makan itu berarti anda jepit makanan itu dengan sumpit dan memasukkannya ke mulut. Visualisasikan kedua tangan anda menjadi sumpit, mulut anda menjadi mulut Dewa Api dalam tungku homa; lidah adalah 'Om', tenggorokan adalah 'Ah', dada adalah 'Hum'; setelah menjapa 'Om Ah Hum', anda hembuskan napas memberkati semua bahan persembahan, menjelma menjadi sangat banyak tak terhingga.

Pada saat makan, jepit sayuran dengan sumpit, masuk ke dalam mulut, turun ke dada, berarti anda telah memberi persembahan pada Guru, Yidam dan Dharmapala dan diri anda sendiri, ke empat-empatnya dapat! Guru, Yidam, Dharmapala dan diri sendiri, semuanya mendapat persembahan! Makan sepotong berarti makan beribu-ribu potong, inilah metode 'Homa Dalam'. 'Om' --- lidah, 'Ah' --- tenggorokan, 'Hum' --- masuk ke perut, masuk ke dada berarti masuk ke perut, saat itu Gurumu juga telah makan, Yidammu juga telah makan, Dharmapalamu juga telah makan, metode ini disebut Persembahan Homa Dalam.

Sadhaka Tantra pada saat makan harus memberi persembahan, harus menyeberangkan arwah, terlebih dahulu anda melakukan ritual penyeberangan arwah, setelah itu baru melakukan persembahan, pada saat persembahan, Yidam, Guru, Dharmapala tidak di angkasa, tetapi didalam dadamu, begitu makananmu turun, itu sama artinya dengan persembahan bagi Guru, Yidam dan Dharmapala. Lidah itu 'Om', tenggorokan itu 'Ah', dada itu 'Hum'; Om Ah Hum, anda telan, itu adalah persembahan bagi Guru, Yidam dan Dharmapala didalam dada anda (cakra jantung).

Hal ini kemarin Aku ada bicarakan sedikit dengan beberapa orang, sebenarnya, begitulah yang disebut 'Homa Dalam', begitulah rincian penjelasan 'Homa Dalam' dalam Tantrayana. Hari ini kalian semua telah mendengarnya, kalian sehari makan tiga kali semuanya melakukan Homa, setiap kali makan melakukan Homa, Mahaguru juga tiga kali makan melakukan Homa, termasuk makan malam juga melakukan Homa, ini adalah sebuah sadhana yang sangat sederhana, namun, setiap hari anda melakukannya, setiap hari anda memberikan persembahan kepada Guru, Yidam dan Dharmapala, secara tidak kasat mata anda telah mengumpulkan berkah setiap hari, kelak kemudian hari katakanlah kalian belum mencapai keBudhaan, dalam tumimbal lahir yang akan datang kalian akan menjadi kaya raya, apalah artinya sebuah 'Vihara Vajragarbha Kaisar Kuning'! Berjuta-juta buah vihara yang sama pun bisa kalian bangun!

Ada satu ungkapan 'Tantra kaya Zen miskin' 「密富禪貧」. Apa maksudnya 'Tantra kaya Zen miskin'? Sadhaka Tantra, mereka bisa melatih berkah, melatih kebajikan, jadi, mereka sangat kaya, sadhaka Tantra akan sangat kaya di kelak kemudian hari, hari ini kalian melatih Tantra, kelak kemudian hari semuanya akan menjadi Vajra Maha Berkah. Apa itu 'Zen miskin'? Sadhaka Zen, selalu dengan sebuah mangkok, sehelai pakaian, melatih Zen di mana saja, mereka 'tidak peduli dengan kekayaan' --- tidak mengerti arti kekayaan, jadi, disebut 'Tantra kaya Zen miskin', ada satu ungkapan dalam Budha Dharma yaitu 'Tantra kaya Zen miskin', yang berlatih Tanra akan sangat kaya di masa yang akan datang; semua yang berlatih Zen akan sangat miskin.

Dalam pembahasan 'Sutra Altar Patriakh ke-6' Mahaguru membahas Zen, namun, 'Zen' disini merujuk kepada Lokuttara Dharma, 'Tantra' melatih 'Lokiya Dharma' dan 'Lokuttara Dharma' secara setara dan seimbang, 'Zen' itu kebenaran tingkat pertama, sedangkan 'Tantra' baik kebenaran tingkat pertama maupun upaya kausalya keduanya ada. Saudara sekalian akan memahami uraian ini.

Hari ini Aku memasuki 'Vihara Vajragarbha Kaisar Kuning', melihat pratima emas ini, pertama kali Aku datang, Aku merasa pratima emas ini gelap tanpa cahaya, hari ini Aku datang, wah! Mengapa semuanya berubah menjadi bercahaya emas, semuanya cahaya emas, cahaya emas berkilauan, sangat indah, luarbiasa baik! Pada saat harga emas begitu tingginya mampu membuat disini cahaya emas berkilauan, maka cahaya spiritual dari Yang Arya Xuanyuan Kaisar Kuning ini akan memenuhi seluruh Taiwan, seluruh dunia. Dan disini memberkati para Dharmaduta, ada lagi para pengurus, anggota pengurus, bersatu hati dan tenaga membangun Vihara Vajragarbha Kaisar Kuning yang gilang gemilang ini, kemudian, menyelamatkan banyak makhluk hidup, sukses besar sepanjang jaman.
Om Mani Padme Hum.

0 komentar:

Posting Komentar

Analitic

Suasana angin Topan di surabaya november 2017

Suhu Malaysia yang gagal Panggil Shen

Upacara Buddha Tantrayana Kalacakra indonesia

Four Faces Buddha in Thailand 1 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=jnI1C-C765I

SemienFo At Thailand 2 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=GOzLybAhJ2s

Informasi

 
;