(Intisari Ceramah Dharmaraja Buddha Lian Sheng Usai Homa Bodhisattva Marici di Rainbow Villa,)
Sembah sujud pada Y.M. Liao Ming, Guru Sakya Zheng Kong, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Thubten Dhargye. Sembah sujud pada Triratna Mandala. Sembah sujud pada adinata homa Bodhisattva Marici. Gurudhara, para acarya, lama, para umat se-Dharma, selamat siang semuanya!
Hari ini kita khusus mengadakan homa Bodhisattva Marici di sini, ini sangat langka dan luar biasa. Sebab sudah lama kita tidak mengadakan homa Bodhisattva Marici. Dulu, sebelum saya bertapa, Buddha dan Bodhisattva memberikan saya satu peringatan, Ia berkata: untuk menyingkirkan segala bencana, Anda harus memohon pada dua sosok Bodhisattva. Saya bertanya pada-Nya siapa kedua Bodhisattva tersebut? Ia berkata, pertama adalah ibu Anda, Bodhisattva Mama. Kedua adalah menekuni Sadhana Marici, memohon pada Bodhisattva Marici. Begitu saya dengar, saya segera membangun mandala Marici, menekuni Sadhana Marici, memohon pada Marici, juga memohon pada ibu saya. Yidam terbaik untuk menyingkirkan bencana adalah Marici. Marici di dalam Taoisme disebut "Doumu Xingjun", induk dari semua rasi bintang; boleh dikatakan segala meteor, makanya disebut Doumu.
Di dalam kitab suci Tantra ada Sutra Marici, yang terpenting, Anda menekuni yidam yang satu ini, tidak ada yang bisa menindas Anda, Anda pun tidak akan tertindas; bila Anda menekuni Sadhana Marici, maling pun tidak berani masuk ke rumah Anda untuk mencuri, walau mencuri pun tidak akan berhasil; bila Anda menekuni Sadhana Marici, pencopet pun tidak dapat mencopet barang Anda, oleh karena itu, Bodhisattva Marici ini, asalkan Anda menekuninya, tidak ada yang berani menipu Anda, tidak ada yang berani menindas Anda, tidak ada yang berani mencuri barang Anda, tidak ada yang berani mencopet barang Anda, tidak ada yang berani menyakiti Anda, makanya, kekuatannya sangat dahsyat.
Ia adalah Bodhisattva Marici yang memancarkan maha-sinar yang berjalan di depan matahari, bahkan kecepatannya sangat tinggi, Dharmabala-Nya sangat luar biasa, dapat menyingkirkan semua bencana. Hari ini, kita mengadakan homa Marici, Ia pun turun, semoga Ia dapat membantu Zhenfo Zong kita menyingkirkan segala macam bencana, agar semua bencana sirna; para siswa yang mendaftar dalam upacara, semua bencana pun sirna, karma penyakit pun sirna, keharmonisan dapat tercapai dengan sempurna, diselimuti kebijaksanaan dan berkah yang cemerlang, menjemput dan menuntun makhluk alam baka terlahir ke Buddhaloka yang bersih, menitahkan semua musuh agar menyingkir.
PUJA LUAR SEPENUHNYA MENGUTAMAKAN HATI
Selanjutnya, mengenai homa Marici kita ini, yang ingin saya sampaikan adalah pertanyaan-pertanyaan seputar persembahan. Di dalam Tantrayana ada tiga macam persembahan, pada hakikatnya ada empat macam: pertama disebut puja luar atau persembahan luar. Misalnya, kita menata delapan puja, ada air, air sabun, dupa, parfum, bunga, pelita, teh, buah, dan keong pengabul kehendak. Biasanya, saat kita melakukan persembahan, kita juga harus bervisualisasi delapan persembahan menjelma. Selain itu, kita jangan hanya memberikan delapan persembahan ini saja, bila Anda mampu, Anda boleh memberikan persembahan sesuai kemampuan Anda, dengan kata lain, bila Anda mampu, Anda berusaha maksimal mungkin melakukan persembahan. Ada lagi yaitu 37 persembahan, semua ini termasuk puja luar. Homa, Argampuja, Trimulapuja, semuanya adalah puja luar. Ini adalah persembahah benda materi, kemudian meminjam dan membantu visualisasi Anda untuk menjelma, mengundang adinata dan para yidam yang Anda persembahkan untuk turun menerima persembahan Anda. Ini ada tatacaranya, Tantrayana menyebutnya puja luar.
Puja luar sangat penting, bila Anda tidak melakukan puja luar, Anda tidak dapat melakukan puja dalam, sebab, puja luar adalah landasan dari sadhana persembahan. Saya seringkali bertanya pada Bhiksu Lama: apakah Buddha dan Bodhisattva akan menyantap makanan yang Anda persembahkan? Bhiksu Lama menjawab: ya! Kalau begitu, kita mempersembahkan rumah pada-Nya, memangnya Ia akan tinggal? Barusan kita mempersembahkan rumah, Ia akan tinggal? Di bawah ada yang mengangguk dan menjawab: ya. Sebab, ia mungkin pembuat rumah, apakah Ia akan tinggal di rumah-rumahan kertas? Apakah Ia akan makan super supplement itu? Kalau begitu, semua biskuit, apakah Ia akan makan? Ini adalah satu pertanyaan. Sebenarnya, walaupun Ia akan makan atau tidak, hati Anda telah menjelmakannya untuk-Nya. Barusan saya juga melihat satu unit mobil-mobilan Ferrari, mobil-mobilan itu adalah Ferrari yang sangat mahal, begitu saya lihat, apakah Marici akan naik Ferrari?
Orang di bawah sudah mengatakan: ya -- sebab Ferrari itu buatannya. Mengapa? Sebab, yang namanya memberikan persembahan sukarela, yakni niat Anda. Anda jangan berkata, baiklah, saya tahu kalian tidak akan menerima persembahan. Tapi, jika Anda tidak melakukan puja luar yang berwujud ini, hati Anda tidak dapat menjelmakan, jika hati Anda sendiri sudah menjelmakan menjadi barang-barang berharga yang teragung, Para Buddha dan Bodhisattva pun turun. Makanya, kalian tentu harus memberikan persembahan semampunya, tentu harus melakukan sendiri di depan mandala sendiri setiap hari.
Anda jangan mengatakan bahwa buah-buahan saya sudah dibawa pulang, ditaruh di kulkas, jika Buddha dan Bodhisattva mau makan, kalian ambil saja sendiri di kulkas, bila Anda berpikiran demikian, berarti Anda belum melakukan puja luar. Anda harus menaruh buah di piring bersih, lalu dengan penuh hormat letakkan di hadapan Buddha dan Bodhisattva; satu mewakili banyak, penjelmaan demikian, karena niat Anda, Mereka akan datang menerima persembahan, yang satu ini adalah poin penting. Semua puja luar mengutamakan hati.
PUJA DALAM ADALAH 5 DAGING, 5 AMERTA
PUJA RAHASIA BISA MENCAPAI SUKHA DAN SUNYA YANG TIADA BEDA
Lantas apa yang dimaksud dengan puja dalam? Puja dalam di luar dari puja luar, di dalam mandala dalam Anda masih ada semacam pujana yang terdiri dari 5 daging, 5 amerta, dengan kata lain, persembahan dari tubuh Anda. Lima daging, lima jenis daging yang melambangkan daging Anda; kemudian ada lagi 5 amerta, ini adalah benda-benda di dalam tubuh Anda. Persembahan 5 amerta ini, kalian jangan geli, di bawah ada sebagian orang ingin berkata, saya tahu apa itu 5 amerta, ini mana boleh dijadikan persembahan? Itu adalah persembahan tubuh Anda, itu artinya Anda menjadikan benda dari tubuh Anda sendiri sebagai sadhaka yakni 5 daging dan 5 amerta untuk dipersembakan kepada Buddha dan Bodhisattva, ini harus "adhimoksa", apa yang dimaksud dengan adhimoksa? Adhimoksa adalah penjelasan yang luar biasa.
Persembahan-persembahan Anda ini sangat agung, termasuk jiwa dan raga Anda, sepenuhnya dipersembahkan kepada Para Buddha dan Bodhisattva. Oleh karena itu, puja dalam terdiri dari 5 daging, 5 amerta.
Ada satu jenis persembahan lagi, disebut "puja rahasia", puja rahasia ini disebut persembahan rahasia. Yang namanya persembahan rahasia itu tidak boleh diutarakan. Mengapa di dalam Tantrayana ada persembahan rahasia? Karena, di dalam persembahan rahasia bisa diperoleh sukha dan sunya, sukha dan sunya itu tiada beda, sukha dan sunya itu setara, Anda boleh membuktikan sukha dan sunya itu tiada beda, bisa membuktikan Dharma tiada jati diri, bisa membuktikan bahwa segala sesuatu itu bersih, ini adalah persembahan rahasia. Dengan kata lain, bagi sadhaka, ini adalah sebuah konsep agung, yakni, sebagai sadhaka saya mempersembahkan seluruh jiwa dan raga saya kepada Para Buddha dan Bodhisattva, mempersembahkan kepada Vajracarya, mempersembahkan kepada Buddha, mempersembahkan kepada Dharma, mempersembahkan kepada Sangha, seluruh jiwa dan raga sendiri dijadikan persembahan agung.
Dari persembahan rahasia demikian, bisa dibuktikan bahwa sukha dan sunya itu tiada beda, Dharma itu tiada jati diri, segala sesuatu itu bersih. Dengan kata lain, di tingkat tertinggi, ini hanya sebuah konsep. Sebab, Buddha Sakyamuni pernah mengatakan, segala yang "ada", sebenarnya hanya samgraha (kemudahan dalam menarik umat), "ada" yang sejati hanya sebuah konsep, pengertiannya cenderung agak dalam! Dengan kata lain, sama sekali tidak ada pemberi persembahan, tidak ada penerima persembahan, juga tidak ada Guru Akar yang diberikan persembahan, juga tidak ada Para Yidam yang diberikan persembahan, tidak ada benda yang dipersembahkan. Ketika kalian berpikiran demikian, kalian akan ingat, inilah Trimandala Bhava Sunya (tiga jenis kekosongan dalam berdana). Tidak ada pemberi persembahan, tidak ada penerima persembahan, tidak ada benda yang dipersembahkan, ini adalah persembahan rahasia. Namun, umat manusia tidak mengerti apa itu persembahan rahasia, di sini saya juga tidak dapat memaparkan sejelas-jelasnya apa itu persembahan rahasia. Sebab persembahan rahasia adalah semacam persembahan yang paling tinggi di dalam Tantrayana.
Dengan kata lain, dengan adanya persembahan rahasia, barulah dapat membuktikan kebijaksanaan Tathagata, sukha dan sunya tiada beda, membuktikan tiada jati diri, tidak ada jati diri sendiri, membuktikan segalanya bersih, dari dalam penekunan persembahan rahasia demikian, Anda baru dapat benar-benar mencapai pencerahan.
Akhir-akhir ini saya banyak menulis buku tentang pencerahan, saya sering mengemukakan beberapa pertanyaan. Ada seorang guru, ia membuka bajunya, memperlihatkan dadanya, kemudian, begitu siswanya melihat, berkata: Guru masih ada ini! Masih ada apa? Memperlihatkan dada, memperlihatkan dua titik. Guru itu pun menutup bajunya, siswa ini pun berkata: ditutup sekalipun tetap tidak tertutup. Sekarang saya bertanya pada Anda semua: mana yang benar: guru ini seharusnya membuka bajunya, memperlihatkan dadanya kepada semua orang atau menutupinya? Inilah pertanyaan saya. Karena di dalamnya mengandung pencerahan, jika Anda dapat memahami pertanyaan ini, Anda pun sudah mendekati pencerahan. Pertanyaan ini agak mirip pasamuan Bukit Gijjhakuta, Buddha Sakyamuni dalam pasamuan Bukit Gijjahkuta, tiba-tiba Ia memegang sekuntum bunga, tanpa bicara, demikianlah, hanya ada satu orang, yakni Y.A. Maha Kasyapa, Ia tahu maksud Sang Buddha, Dialah yang mencapai pencerahan, selebihnya tidak ada yang mengerti.
Memegang sekuntum bunga, ibarat guru memperlihatkan dada, yakni Buddha Sakyamuni membuka baju dan memperlihatkan pada Anda. Lantas, sebenarnya sekuntum bunga ini seharusnya dipegang atau tidak? Sesungguhnya, memegang sekuntum bunga ini adalah memperlihatkan, tidak memegang sekuntum bunga berarti menutupi. Sekuntum bunga ini seharusnya dipegang atau tidak? Sesungguhnya, Anda tidak bicara sekalipun, hanya tersenyum saja, Anda pun telah mencapai pencerahan, tersenyum saja artinya hati Anda telah mendapatkan, ini sangat dalam.
Seperti persembahan rahasia itu sendiri sangat dalam, semua yang "ada" adalah samgraha, di masa yang akan datang Anda akan memahami sukha dan sunya itu tiada beda, tidak ada jati diri, segala sesuatu itu bersih, ketiga kalimat ini telah mendekati pencerahan. Oleh karena itu, seperti penjelasan saya barusan, persembahan Tantrayana terdiri dari puja luar.
Kita harus melakukan puja luar, sebab "ada" adalah kemudahan, sebenarnya sama sekali tidak ada jati diri, segalanya bersih, tidak ada pemberi persembahan, tidak ada Para Yidam penerima persembahan, juga tidak ada benda yang dipersembahkan. Jadi, ini setingkat demi setingkat, puja luar, puja dalam, puja rahasia, hingga persembahan yang mahatinggi. Pertimbangkanlah baik-baik, mengapa harus puja luar? Mengapa harus puja dalam? Mengapa harus puja rahasia? Mengapa harus mencapai pencerahan? Ketika Anda mencapai pencerahan, Anda tidak menderita lagi di dunia ini, semua penderitaan pun takkan ada lagi, semuanya tidak ada. Baiklah! Terima kasih semuanya.
Om Mani Padme Hum!
(Intisari Ceramah Dharmaraja Buddha Lian Sheng Usai Homa Bodhisattva Marici di Rainbow Villa,)
Sembah sujud pada Y.M. Liao Ming, Guru Sakya Zheng Kong, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Thubten Dhargye. Sembah sujud pada Triratna Mandala. Sembah sujud pada adinata homa Bodhisattva Marici. Gurudhara, para acarya, lama, para umat se-Dharma, selamat siang semuanya!
Hari ini kita khusus mengadakan homa Bodhisattva Marici di sini, ini sangat langka dan luar biasa. Sebab sudah lama kita tidak mengadakan homa Bodhisattva Marici. Dulu, sebelum saya bertapa, Buddha dan Bodhisattva memberikan saya satu peringatan, Ia berkata: untuk menyingkirkan segala bencana, Anda harus memohon pada dua sosok Bodhisattva. Saya bertanya pada-Nya siapa kedua Bodhisattva tersebut? Ia berkata, pertama adalah ibu Anda, Bodhisattva Mama. Kedua adalah menekuni Sadhana Marici, memohon pada Bodhisattva Marici. Begitu saya dengar, saya segera membangun mandala Marici, menekuni Sadhana Marici, memohon pada Marici, juga memohon pada ibu saya. Yidam terbaik untuk menyingkirkan bencana adalah Marici. Marici di dalam Taoisme disebut "Doumu Xingjun", induk dari semua rasi bintang; boleh dikatakan segala meteor, makanya disebut Doumu.
Di dalam kitab suci Tantra ada Sutra Marici, yang terpenting, Anda menekuni yidam yang satu ini, tidak ada yang bisa menindas Anda, Anda pun tidak akan tertindas; bila Anda menekuni Sadhana Marici, maling pun tidak berani masuk ke rumah Anda untuk mencuri, walau mencuri pun tidak akan berhasil; bila Anda menekuni Sadhana Marici, pencopet pun tidak dapat mencopet barang Anda, oleh karena itu, Bodhisattva Marici ini, asalkan Anda menekuninya, tidak ada yang berani menipu Anda, tidak ada yang berani menindas Anda, tidak ada yang berani mencuri barang Anda, tidak ada yang berani mencopet barang Anda, tidak ada yang berani menyakiti Anda, makanya, kekuatannya sangat dahsyat.
Ia adalah Bodhisattva Marici yang memancarkan maha-sinar yang berjalan di depan matahari, bahkan kecepatannya sangat tinggi, Dharmabala-Nya sangat luar biasa, dapat menyingkirkan semua bencana. Hari ini, kita mengadakan homa Marici, Ia pun turun, semoga Ia dapat membantu Zhenfo Zong kita menyingkirkan segala macam bencana, agar semua bencana sirna; para siswa yang mendaftar dalam upacara, semua bencana pun sirna, karma penyakit pun sirna, keharmonisan dapat tercapai dengan sempurna, diselimuti kebijaksanaan dan berkah yang cemerlang, menjemput dan menuntun makhluk alam baka terlahir ke Buddhaloka yang bersih, menitahkan semua musuh agar menyingkir.
PUJA LUAR SEPENUHNYA MENGUTAMAKAN HATI
Selanjutnya, mengenai homa Marici kita ini, yang ingin saya sampaikan adalah pertanyaan-pertanyaan seputar persembahan. Di dalam Tantrayana ada tiga macam persembahan, pada hakikatnya ada empat macam: pertama disebut puja luar atau persembahan luar. Misalnya, kita menata delapan puja, ada air, air sabun, dupa, parfum, bunga, pelita, teh, buah, dan keong pengabul kehendak. Biasanya, saat kita melakukan persembahan, kita juga harus bervisualisasi delapan persembahan menjelma. Selain itu, kita jangan hanya memberikan delapan persembahan ini saja, bila Anda mampu, Anda boleh memberikan persembahan sesuai kemampuan Anda, dengan kata lain, bila Anda mampu, Anda berusaha maksimal mungkin melakukan persembahan. Ada lagi yaitu 37 persembahan, semua ini termasuk puja luar. Homa, Argampuja, Trimulapuja, semuanya adalah puja luar. Ini adalah persembahah benda materi, kemudian meminjam dan membantu visualisasi Anda untuk menjelma, mengundang adinata dan para yidam yang Anda persembahkan untuk turun menerima persembahan Anda. Ini ada tatacaranya, Tantrayana menyebutnya puja luar.
Puja luar sangat penting, bila Anda tidak melakukan puja luar, Anda tidak dapat melakukan puja dalam, sebab, puja luar adalah landasan dari sadhana persembahan. Saya seringkali bertanya pada Bhiksu Lama: apakah Buddha dan Bodhisattva akan menyantap makanan yang Anda persembahkan? Bhiksu Lama menjawab: ya! Kalau begitu, kita mempersembahkan rumah pada-Nya, memangnya Ia akan tinggal? Barusan kita mempersembahkan rumah, Ia akan tinggal? Di bawah ada yang mengangguk dan menjawab: ya. Sebab, ia mungkin pembuat rumah, apakah Ia akan tinggal di rumah-rumahan kertas? Apakah Ia akan makan super supplement itu? Kalau begitu, semua biskuit, apakah Ia akan makan? Ini adalah satu pertanyaan. Sebenarnya, walaupun Ia akan makan atau tidak, hati Anda telah menjelmakannya untuk-Nya. Barusan saya juga melihat satu unit mobil-mobilan Ferrari, mobil-mobilan itu adalah Ferrari yang sangat mahal, begitu saya lihat, apakah Marici akan naik Ferrari?
Orang di bawah sudah mengatakan: ya -- sebab Ferrari itu buatannya. Mengapa? Sebab, yang namanya memberikan persembahan sukarela, yakni niat Anda. Anda jangan berkata, baiklah, saya tahu kalian tidak akan menerima persembahan. Tapi, jika Anda tidak melakukan puja luar yang berwujud ini, hati Anda tidak dapat menjelmakan, jika hati Anda sendiri sudah menjelmakan menjadi barang-barang berharga yang teragung, Para Buddha dan Bodhisattva pun turun. Makanya, kalian tentu harus memberikan persembahan semampunya, tentu harus melakukan sendiri di depan mandala sendiri setiap hari.
Anda jangan mengatakan bahwa buah-buahan saya sudah dibawa pulang, ditaruh di kulkas, jika Buddha dan Bodhisattva mau makan, kalian ambil saja sendiri di kulkas, bila Anda berpikiran demikian, berarti Anda belum melakukan puja luar. Anda harus menaruh buah di piring bersih, lalu dengan penuh hormat letakkan di hadapan Buddha dan Bodhisattva; satu mewakili banyak, penjelmaan demikian, karena niat Anda, Mereka akan datang menerima persembahan, yang satu ini adalah poin penting. Semua puja luar mengutamakan hati.
PUJA DALAM ADALAH 5 DAGING, 5 AMERTA
PUJA RAHASIA BISA MENCAPAI SUKHA DAN SUNYA YANG TIADA BEDA
Lantas apa yang dimaksud dengan puja dalam? Puja dalam di luar dari puja luar, di dalam mandala dalam Anda masih ada semacam pujana yang terdiri dari 5 daging, 5 amerta, dengan kata lain, persembahan dari tubuh Anda. Lima daging, lima jenis daging yang melambangkan daging Anda; kemudian ada lagi 5 amerta, ini adalah benda-benda di dalam tubuh Anda. Persembahan 5 amerta ini, kalian jangan geli, di bawah ada sebagian orang ingin berkata, saya tahu apa itu 5 amerta, ini mana boleh dijadikan persembahan? Itu adalah persembahan tubuh Anda, itu artinya Anda menjadikan benda dari tubuh Anda sendiri sebagai sadhaka yakni 5 daging dan 5 amerta untuk dipersembakan kepada Buddha dan Bodhisattva, ini harus "adhimoksa", apa yang dimaksud dengan adhimoksa? Adhimoksa adalah penjelasan yang luar biasa.
Persembahan-persembahan Anda ini sangat agung, termasuk jiwa dan raga Anda, sepenuhnya dipersembahkan kepada Para Buddha dan Bodhisattva. Oleh karena itu, puja dalam terdiri dari 5 daging, 5 amerta.
Ada satu jenis persembahan lagi, disebut "puja rahasia", puja rahasia ini disebut persembahan rahasia. Yang namanya persembahan rahasia itu tidak boleh diutarakan. Mengapa di dalam Tantrayana ada persembahan rahasia? Karena, di dalam persembahan rahasia bisa diperoleh sukha dan sunya, sukha dan sunya itu tiada beda, sukha dan sunya itu setara, Anda boleh membuktikan sukha dan sunya itu tiada beda, bisa membuktikan Dharma tiada jati diri, bisa membuktikan bahwa segala sesuatu itu bersih, ini adalah persembahan rahasia. Dengan kata lain, bagi sadhaka, ini adalah sebuah konsep agung, yakni, sebagai sadhaka saya mempersembahkan seluruh jiwa dan raga saya kepada Para Buddha dan Bodhisattva, mempersembahkan kepada Vajracarya, mempersembahkan kepada Buddha, mempersembahkan kepada Dharma, mempersembahkan kepada Sangha, seluruh jiwa dan raga sendiri dijadikan persembahan agung.
Dari persembahan rahasia demikian, bisa dibuktikan bahwa sukha dan sunya itu tiada beda, Dharma itu tiada jati diri, segala sesuatu itu bersih. Dengan kata lain, di tingkat tertinggi, ini hanya sebuah konsep. Sebab, Buddha Sakyamuni pernah mengatakan, segala yang "ada", sebenarnya hanya samgraha (kemudahan dalam menarik umat), "ada" yang sejati hanya sebuah konsep, pengertiannya cenderung agak dalam! Dengan kata lain, sama sekali tidak ada pemberi persembahan, tidak ada penerima persembahan, juga tidak ada Guru Akar yang diberikan persembahan, juga tidak ada Para Yidam yang diberikan persembahan, tidak ada benda yang dipersembahkan. Ketika kalian berpikiran demikian, kalian akan ingat, inilah Trimandala Bhava Sunya (tiga jenis kekosongan dalam berdana). Tidak ada pemberi persembahan, tidak ada penerima persembahan, tidak ada benda yang dipersembahkan, ini adalah persembahan rahasia. Namun, umat manusia tidak mengerti apa itu persembahan rahasia, di sini saya juga tidak dapat memaparkan sejelas-jelasnya apa itu persembahan rahasia. Sebab persembahan rahasia adalah semacam persembahan yang paling tinggi di dalam Tantrayana.
Dengan kata lain, dengan adanya persembahan rahasia, barulah dapat membuktikan kebijaksanaan Tathagata, sukha dan sunya tiada beda, membuktikan tiada jati diri, tidak ada jati diri sendiri, membuktikan segalanya bersih, dari dalam penekunan persembahan rahasia demikian, Anda baru dapat benar-benar mencapai pencerahan.
Akhir-akhir ini saya banyak menulis buku tentang pencerahan, saya sering mengemukakan beberapa pertanyaan. Ada seorang guru, ia membuka bajunya, memperlihatkan dadanya, kemudian, begitu siswanya melihat, berkata: Guru masih ada ini! Masih ada apa? Memperlihatkan dada, memperlihatkan dua titik. Guru itu pun menutup bajunya, siswa ini pun berkata: ditutup sekalipun tetap tidak tertutup. Sekarang saya bertanya pada Anda semua: mana yang benar: guru ini seharusnya membuka bajunya, memperlihatkan dadanya kepada semua orang atau menutupinya? Inilah pertanyaan saya. Karena di dalamnya mengandung pencerahan, jika Anda dapat memahami pertanyaan ini, Anda pun sudah mendekati pencerahan. Pertanyaan ini agak mirip pasamuan Bukit Gijjhakuta, Buddha Sakyamuni dalam pasamuan Bukit Gijjahkuta, tiba-tiba Ia memegang sekuntum bunga, tanpa bicara, demikianlah, hanya ada satu orang, yakni Y.A. Maha Kasyapa, Ia tahu maksud Sang Buddha, Dialah yang mencapai pencerahan, selebihnya tidak ada yang mengerti.
Memegang sekuntum bunga, ibarat guru memperlihatkan dada, yakni Buddha Sakyamuni membuka baju dan memperlihatkan pada Anda. Lantas, sebenarnya sekuntum bunga ini seharusnya dipegang atau tidak? Sesungguhnya, memegang sekuntum bunga ini adalah memperlihatkan, tidak memegang sekuntum bunga berarti menutupi. Sekuntum bunga ini seharusnya dipegang atau tidak? Sesungguhnya, Anda tidak bicara sekalipun, hanya tersenyum saja, Anda pun telah mencapai pencerahan, tersenyum saja artinya hati Anda telah mendapatkan, ini sangat dalam.
Seperti persembahan rahasia itu sendiri sangat dalam, semua yang "ada" adalah samgraha, di masa yang akan datang Anda akan memahami sukha dan sunya itu tiada beda, tidak ada jati diri, segala sesuatu itu bersih, ketiga kalimat ini telah mendekati pencerahan. Oleh karena itu, seperti penjelasan saya barusan, persembahan Tantrayana terdiri dari puja luar.
Kita harus melakukan puja luar, sebab "ada" adalah kemudahan, sebenarnya sama sekali tidak ada jati diri, segalanya bersih, tidak ada pemberi persembahan, tidak ada Para Yidam penerima persembahan, juga tidak ada benda yang dipersembahkan. Jadi, ini setingkat demi setingkat, puja luar, puja dalam, puja rahasia, hingga persembahan yang mahatinggi. Pertimbangkanlah baik-baik, mengapa harus puja luar? Mengapa harus puja dalam? Mengapa harus puja rahasia? Mengapa harus mencapai pencerahan? Ketika Anda mencapai pencerahan, Anda tidak menderita lagi di dunia ini, semua penderitaan pun takkan ada lagi, semuanya tidak ada. Baiklah! Terima kasih semuanya.
Om Mani Padme Hum!
0 komentar:
Posting Komentar