Rabu, 18 April 2012

Biara Legendaris Taktsang Dzong


BUKIT terjal nan tinggi merupakan wilayah yang sulit dijangkau. Ini membuatnya cocok sebagai tempat untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian. Maka tidaklah heran jika berlibur ke Bhutan, Anda akan melihat biara legendaris bernama Taktsang Dzong menempel di bukit berbatu yang terjal.
Berada di atas ketinggian 3.120 meter di atas permukaan laut, Taktsang Dzong atau Paro Taktsang merupakan salah satu objek wisata terpopuler di negeri yang terhimpit diantara perbatasan India dan China ini. Itu karena pemandangan alam yang indah dari lembah Paro di sekitarnya.
Biara Taktsang dibangun pada 1692 di sekitar Taktsang Senge Samdup, gua dimana Guru Padmasambhava dikatakan pernah bermeditasi selama tiga bulan pada abad ke-8. Padmasambhava sendiri diduga sosok yang pertama kali memperkenalkan ajaran Buddha ke Bhutan dan diyakini sebagai pelindung negara itu.
Berada di kompleks kuil Taktsang, Anda akan melihat empat bangunan utama dan tempat tinggal yang dirancang agar beradaptasi dengan batu granit dan gua. Dari delapan gua yang ada, hanya empat yang relaif mudah diakses.
Gua yang pertama kali dimasuki Padmasmabhava dikenal dengan Tholu Phuk, sedangkan gua asli tempat Padmasmabhava bermeditasi dikenal dengan Pel Phuk. Setelah bermeditasi, Padmasmabhava mengarahkan para biarawan untuk membuat biara di sini.
Semua bangunan di kompleks biara dihubungkan dengan tangga yang dibuat di bebatuan. Selain itu, Anda juga bisa menemukan beberapa jembatan kayu reyot di sepanjang jalan.
Ketika berjalan menuju kuil yang berada di tingkat tertinggi, Anda akan melihat sebuah dekorasi Buddha. Sementara di setiap gedung yang dilalui, Anda akan menemukan balkon. Dari sini, pemandangan lembah Paro di bawahnya terlihat sangat indah.
Seiring perjalanannya, Taktsang Dzong pernah mengalami kebakaran pada Agustus 1998. Kebakaran itu terjadi di gedung utama kompleks biara yang berisi lukisan berharga, artefak dan patung.
Meskipun begitu, karya-karya tersebut berhasil di restorasi dan Pemerintah Bhutan serta Raja Bhutan, Jigme Singye Wangchuck kemudian melakukan pemulihan biara yang rusak dan isinya pada 2005.
Selain mengagumi keunikan bangunan Taktsang Dzong, jika beruntung Anda bisa menyaksikan festival Tsechu yang digelar untuk menghormati Padmasambhava. Festival ini biasa di gelar di lembah Paro sekitar bulan Maret atau April.
Bila hendak berkunjung ke negara yang benderanya mempunyai lambang naga ini, melihat keunikan biara Taktsang Dzong nampaknya tidak boleh terlewatkan. Atau bila ingin merasakan atmosfer festivalnya, Anda bisa membuat rencana berlibur sekitar bulan Maret atau April

0 komentar:

Posting Komentar

Analitic

Suasana angin Topan di surabaya november 2017

Suhu Malaysia yang gagal Panggil Shen

Upacara Buddha Tantrayana Kalacakra indonesia

Four Faces Buddha in Thailand 1 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=jnI1C-C765I

SemienFo At Thailand 2 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=GOzLybAhJ2s

Informasi

 
;