Rabu, 01 Agustus 2012

Nidana dan Tingkat Pencapaian Avalokitesvara Bertangan Seribu

(Intisari Ceramah Dharmaraja Liansheng Tanggal  di Cetiya Xihu)

Sembah sujud pada Bhiksu Liaoming, Guru Sakya Zhengkong, Gyalwa Karmapa XVI, Guru Thubten Dhargye! Sembah sujud pada Triratna mandala! Gurudhara, Para Acarya, Dharmacarya, Lama, Pandita Dharmaduta, Pandita Lokapalasraya, ketua vihara, para umat se-Dharma, selamat siang semuanya!

Tadi Acarya Lianchong memohon Dharma, memohon nidana dan tingkat pencapaian Sadhana Dharani Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra, dan bagaimana menguntungkan para insan; MC berkata, berceramah tentang nidana membangun Cetiya Xihu. Keduanya beda, ceramah harus dibagi menjadi 2 bagian.

Tadi lebih dulu melihat tanah, lahan pertanian seluas 400 ping mau dibangun menjadi vihara kecil. Jika 400 ping bisa dibangun 200 ping lebih, 200 ping lebih dihitung-hitung tidak kecil juga. (Tanya: nidana membangun Leizang Si atau nidana membangun Cetiya?) Mahavihara lebih besar, vihara berukuran sedang, cetiya lebih kecil. Kalian bangun saja, setelah ditimbang-timbang, dirasa boleh menjadi Leizang Si, itu Leizang Si; jika setelah dibangun dianggap lebih kecil dari Mahavihara, maka jadi Vihara, ambil nama vihara baru. Pokoknya, jika dibangun seharusnya lebih besar dari ini, jika lebih besar kira-kira 3 kali lipat, boleh dijadikan sebuah Leizang Si kecil! Tanah itu sangat bagus, duduk di selatan menghadap utara, bisa menjemput dewa air di utara, lebih makmur; menghadap utara, kebetulan di depan ada sebuah pemakaman umum, itu paling bagus, karena semua Apiao (maksudnya hantu) juga bisa masuk mendengarkan Dharma.



Seumur hidup Mahaguru berteman baik dengan Apiao, setiap hari saya memberikan persembahan kepada Apiao. Di dunia ini, orang yang tidak takut Apiao sangat jarang, Mahaguru termasuk salah satu yang tidak takut. Tapi, jika Anda tiba-tiba menyamar jadi hantu mengejuti saya, saya tetap akan terkejut. Yang lebih saya takuti seumur hidup saya adalah manusia, Apiao, saya tidak takut. Suatu kali, Apiao datang ke tempat saya dan berdiri di samping tempat tidur saya, ia sengaja mengageti saya, lidahnya dijulurkan sangat panjang, seperti tangga, saya pun tarik lidahnya, kelihatannya, bisa dimasak sup lidah hantu, ia pun menyusutkan lidahnya kembali. Apiao dalam wujud seaneh apapun ada, saya tidak takut.

Mahaguru melihat Dewa Vajra, seperti Yamantaka, wujud-Nya juga sangat menakutkan, makanya Ia adalah Yamantaka Vajra Menakutkan, kelihatan sangat menakutkan. Saat bersadhana, saya melihat Yamantaka, wujud-Nya lebih menakutkan daripada Apiao. Karena sudah sering melihat, tidak merasa takut lagi.

Setiap hari memberikan persembahan kepada "Garuda, para makhluk halus gentayangan", "para makhluk halus gentayangan" adalah Apiao, "Raksasa dan Hariti", juga Apiao. Selesai baca "Amrta Memenuhi Seluruhnya", kemudia baca mantra, menjelmakan makanan, menjelmakan air Amrta, setiap pagi memberikan persembahan kepada mereka. Saya lupa pagi ini memberikan persembahan atau tidak. Pagi ini saya bersadhana, bersadhana maka akan memberikan persembahan, lupakah memberi persembahan, ingatan saya kurang baik! Padahal pagi hari saya sering minum vitamin, tapi bisa lupa.

Nanti pulang saya tanya sebentar pada para makhluk halus gentayangan, apakah kemarin saya memberikan persembahan atau tidak, jika saya tidak memberikan persembahan, saya boleh khusus melakukan sekali lagi. Karena para makhluk halus yang mau saya berikan persembahan itu di luar, ia tidak masuk ke dalam kamar saya, kemudian saya buka jendela, saya lempar benda yang dipersembahkan ke luar balkon, memercikkan air Dharma. Umat Zhenfo Zong boleh memberikan persembahan, jika Anda takut Apiao, agak sulit, kalian jangan lakukan, biasanya ke atas mempersembahkan kepada Buddha dan Bodhisattva, ke bawah mempersembahkan kepada insan di 6 alam.

Vihara dekat tempat pemakaman, model taman, kelihatan sangat indah, di samping ada sebuah Vihara Zen Fengshan, Vihara Zen Fengshan berada di samping pemakaman, oleh karena itu, pemakaman tidak menakutkan. Anda sering memberikan persembahan kepadanya, berceramah Dharma di sana, bakar homa di sana, mereka pun akan senang, jika mereka senang, mereka akan melimpahkan berkah kepada Anda. (Hadirin tepuk tangan)

Selama saya memberikan nilai, nilai 100 sangat jarang, nilai 90 juga tidak banyak, tanah itu diberi nilai 80 sudah sangat bagus. (Hadirin tepuk tangan) Semoga Anda semua bisa bersatu padu, membangun Xihui Leizang Si. Setelah Anda bangun, mau mempersemayamkan apapun boleh, ada satu aula samping yang boleh dipersemayamkan Dewa Kota, persemayamkan Dewa Bumi, aula utama di tengah tetap mengutamakan Yaochi Jinmu, Para Buddha, dan Para Vajra Dharmapala, juga boleh mempersemayamkan Bodhisattva Ksitigarbha, mempersemayamkan Padmakumara juga boleh.

Kemarin di Vihara Xianghua, saya mengatakan, Bodhisattva Avalokitesvara dan Bodhisattva Mahasthamaprapta adalah Padmakumara. Acarya Lianchong berharap tahu nidana dan tingkat pencapaian Sadhana Dharani Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra, dan bagaimana menguntungkan para insan. Saya terangkan nidana Sahasrabhujanetra, ternyata Bodhisattva Avalokitesvara adalah di China. Di India, Tibet, Jepang, dalam Agama Buddha, Bodhisattva Avalokitesvara adalah sesosok Bodhisattva yang sangat agung, terutama Bodhicitta yang dibangkitkan-Nya sangat luar biasa, ikrar yang diucapkan-Nya paling agung, jadi, insan yang Ia seberangkan paling banyak, juga sangat berjodoh dengan insan.

Ketika kami di Taiwan, setiap rumah ada Avalokitesvara, di atas adalah Avalokitesvara, di bawah adalah Matsu, Bodhisattva Avalokitesvara berada di tengah. Ada sebuah pepatah mengatakan, "Setiap keluarga ada Amitabha, setiap rumah ada Avalokitesvara", nyatalah bahwa Ia sangat berjodoh dengan insan.

Buddha Amitabha juga sangat berjodoh dengan insan. "Namo Buddha Bhaisajyaguru di Timur, Namo Buddha Amitabha di Barat, Namo Buddha Ratnasambhava di Selatan, Namo Buddha Amoghasiddhi di Utara, Namo Buddha Vairocana di Tengah", kita harus baca, namun setiap kali yang terlontar dari mulut adalah Amitabha, Amitayus, semua adalah Amitabha.

Dulu, Bodhisattva Avalokitesvara menyeberangkan banyak insan, suatu hari Ia datang lagi menghitung kepala insan, hitung-hitung, apa-apaan ini, sudah lama menyeberangkan, insan tetap sebanyak ini, tadinya Ia berikrar untuk menyeberangkan insan sampai habis, Bodhisattva Ksitigarbha juga sama, "Neraka harus kosong". Bodhisattva Avalokitesvara sangat welas asih, Ia mau menyeberangkan insan sampai habis, sudah lama menyeberangkan, insan tetap insan, juga tidak habis diseberangkan, sepertinya insan tidak berkurang, malah bertambah.

Kami pergi ke Kamboja, di sana ada sebuah Tonle Sap, banyak penghuni perahu di atas danau, suami istri menikah seumur hidup tinggal di atas perahu, anak kecil juga hidup di atas perahu. Kamboja adalah tempat yang sangat terbelakang, danau air tawar terbesar kedua di dunia adalah Tonle Sap. Mereka tidak punya televisi, apapun tidak punya, hidup di atas perahu. Bed adalah Boat, Boat adalah Bed. Kami pun berpikir, tinggal di atas danau air tawar terbesar kedua di dunia, tidak menonton televisi, apa yang dilakukan sampai malam? Tentu saja melahirkan anak, melahirkan anak adalah hiburan mereka! Anak pun banyak dilahirkan, makanya Bodhisattva Avalokitesvara tidak habis-habisnya menyeberangkan insan. Ini juga cerita lucu!

Dulu, angka kelahiran di rumah-rumah sekitar Bandara Taoyuan cenderung tinggi. Karena pagi sangat berisik, pesawat mendarat, lepas landas, membuat suami istri terbangun, setelah terbangun tidak ada hal yang bisa dilakukan, bagaimana? Lantas melahirkan anak, jadi, angka kelahiran di sana sedikit lebih tinggi. Seperti penghuni perahu di Tonle Sap, makin lahir makin banyak, tak heran Bodhisattva Avalokitesvara tidak bisa habis menyeberangkannya.

Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra saat itu tidak dipanggil Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra, dipanggil Bodhisattva Guanyin saja. Mengapa bisa dipanggil Bodhisattva Guanyin? Karena zaman Dinasti Tang, nama Kaisar Li Shimin ada sebuah kata "Shi", namanya tidak boleh diganggu-gugat oleh orang lain, bahkan Bodhisattva Avalokitesvara tidak boleh ganggu-gugat, lantas kata "Shi" itu dibuang. Jadi, waktu itu baru diganti menjadi Bodhisattva Guanyin. Sebenarnya, raja manusia mana bisa dibandingkan dengan Bodhisattva? Umat manusia bodoh! Avalokitesvara tetap Avalokitesvara, bagaimana boleh membuang kata "Shi" menjadi Bodhisattva Guanyin.

Kembali ke topik semula, Bodhisattva Avalokitesvara merasa para insan masih begitu banyak, sudahlah, saya tidak mau menyeberangkan insan lagi. Pikiran ini muncul, maka melanggar Sila Samaya. Seperti kalian menjadi bhiksu, tiba-tiba suatu hari dikatakan, saya baru saja dari sana, di sana tertulis "Menikahlah", tertulis "Xi Bing Da Wang".

Seperti kita bhiksu, tadinya bertekad kuat meninggalkan duniawi, begitu melihat "menikahlah", lantas berpikir menjadi bhiksu sangat melelahkan, lepas jubah saja! Dunia gemerlap, masih boleh menikah, alangkah bagusnya. Ini berarti telah melanggar Samaya yang dulu saat Anda menjadi bhiksu.

Anda telah menjadi bhiksu, di atas saya bertanya, apakah kalian bersedia menaati Sila dan tidak melanggarnya? Orang di bawah panggung menjawab "Ya" berasal dari lubuk hati. Satu tanya dan satu jawab adalah Sila. Anda lepas jubah berarti melanggar Samaya.

Melatih diri di dunia ini dengan sungguh-sungguh juga boleh, kadang-kadang menjadi bhiksu juga belum tentu bisa mencapai keberhasilan, di rumah juga bisa mencapai keberhasilan, setara.

Bodhisattva Avalokitesvara begitu berkata, "Saya lelah, tidak mau menyeberangkan insan lagi!" Begitu telah melanggar Samaya, kepala pun segera pecah menjadi 7 bagian, semua bagian tubuh pun patah, menjadi berkeping-keping. Guru-Nya, Buddha Amitabha mengasihani Bodhisatttva Avalokitesvara, lalu membantu-Nya menyambungkan tengkorak kepala-Nya, menyambung tangan, menyambung tubuh, menyambung seluruh tangan dan kaki. Setelah menjapa Mahakaruna Dharani disambung menjadi 1000 tangan, 1000 mata, disambung menjadi 11 kepala, yang paling atas adalah kepala yidam Buddha Amitabha, saat ini Bodhisattva Avalokitesvara karena pemberkatan kekuatan Buddha dari Buddha Amitabha sendiri, mendapatkan berkah karena bencana, Ia menjadi Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra.

Buddha Amitabha karena menjapa Mahakaruna Dharani, lewat kekuatan mantra ini membuat-Nya menjelma menjadi Bodhisattva Avalokitevara Sahasrabhujanetra. Awalnya, Bodhisattva Avalokitesvara di dalam 10 Bhumi Bodhisattva, hanya beberapa bhumi di depan saja, setelah menjapa Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra, maka naik tingkat, seketika menjadi bhumi ke-11.

Mengapa Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra adalah bhumi ke-11, karena Ia punya 11 tingkat kepala, paling atas adalah Buddha, ada 11 tingkat, sama halnya dengan Sambodha telah mencapai kebuddhaan, telah mencapai Sambodha, Subudhi, bhumi ke-11 sama dengan Buddha, di dalam 10 Bhumi adalah Bodhisattva, Bhumi ke-11 adalah Buddha, seketika ia pun mencapai Bhumi ke-11, di atas Bhumi ke-11 adalah Buddha Amitabha, di bawahnya adalah 10 Bhumi Bodhisattva, pas Bhumi ke-11. Tingkat pencapaian-Nya sampai Bhumi ke-11, sama dengan Buddha. Begitulah nidana Sadhana Dharani Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra, mendapatkan berkah karena bencana.

Sebenarnya, orang yang mencapai penerangan agung tahu, insan itu tidak habis-habisnya diseberangkan. Nyatalah bahwa saat itu Bodhisattva Avalokitesvara masih belum cerah, Ia kira insan bisa habis diseberangkan, sebenarnya insan itu tidak terbayangkan, tidak habis diseberangkan. Insan karena mencapai tingkat Buddha, Bodhisatva, Arahat, Ia baru menjelma menjadi insan untuk mencapai tingkat Buddha, Bodhisattva. Orang yang cerah pun tahu, insan itu tidak habis-habisnya diseberangkan.

Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra lewat nidana inilah mencapai tingkat Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra, tingkat pencapaian sampai Bhumi ke-11. Bhumi ke-13 adalah Vairocana, di atas Bhumi ke-11 adalah Buddha, di bawah Bhumi ke-11 adalah Bodhisattva, dari Bodhisattva Bhumi ke-1 hingga ke-10, Bodhisattva Bhumi ke-10 sama dengan Sambodha, Bhumi ke-11 sama dengan Subudhi, yaitu Buddha. Guru dari Bodhisattva Avalokitesvara adalah Buddha Amitabha.

Bagaimana menguntungkan insan? Kita sering memohon kepada Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra, "1000 mata mengamati, 1000 tangan mendukung", inilah manfaat yang diberikan Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra kepada para insan. Dulu, umumnya Bodhisattva Avalokitesvara digunakan untuk tolak bala, insan mengalami bencana, Ia pun datang menyelamatkan, yaitu tolak bala, Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra bahkan bisa melakukan penundukan, karena Dharmabala dari Mahakaruna Dharani-Nya sangat tinggi. Bisa menaklukkan, juga bisa tolak bala, juga bisa memakmurkan, meningkatkan rejeki, meningkatkan kebijaksanaan. Selain itu, masih bisa merukunkan, asalkan menguntungkan insan, Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra punya kekuatan yang bisa mewujudkannya, bahkan air Mahakaruna Dharani dari Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra bisa menyembuhkan penyakit. Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra bisa seperti Buddha Amitabha menjemput insan terlahir di Sukhavatiloka Barat. Oleh karena itu, Bodhisattva yang satu ini adalah Bodhisattva yang paling mulia. (Hadirin tepuk tangan)

Kita bicara 8 Mahabodhisattva, pertama adalah Bodhisattva Avalokitesvara, selanjutnya Bodhisattva Manjushri, Bodhisattva Samanthabradha, Bodhisattva Ksitigarbha, Bodhisattva Maitreya, Bodhisattva Vajrapani, Bodhisattva Sarva Nivarana Viskambhin. Bodhisattva Avalokitesvara berada di urutan pertama. Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra punya power paling besar, paling kuat di antara semua Bodhisattva Avalokitesvara, Bodhisattva Avalokitesvara mana pun, semua adalah Padmakumara.

Di antara Trini-arya, Bodhisattva Avalokitesvara menguasai pintu maitri karuna, Bodhisattva Mahasthamaprapta menguasai pintu kebijaksanaan, Bodhisattva Avalokitesvara menyeberangkan insan lebih ke upaya kausalya, Bodhisattva Mahasthamaprapta -- kebijaksanaan. Anda melihat kita sering menyebutkan Buddha Amitabha, Bodhisattva Avalokitesvara, jarang menyebutkan Bodhisattva Mahasthamaprapta, benar tidak? Nyatalah bahwa kebijaksanaan Tathagata sulit dipahami oleh insan, upaya kausalya, menyeberangkan insan, menjadikan Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra sebagai yidam pertama.

Mahaguru juga pernah mengatakan, dulu saya di kompi geodesi Nanmenqiao, yidam pertama yang saya bawa pulang untuk dipersemayamkan di Nanmenqiao adalah Bodhisattva Avalokitesvara. Setelah saya beli, waktu itu tidak mengerti geomansi, ditaruh sembarangan, ditaruh di jendela, ada sebuah celah lantas ditaruh di sana. Kemudian, malamnya saya menyalakan sebatang dupa. Saat itu, asrama kompi geodesi Nanmenqiao disekat dengan papan, di atas kosong, sebelah sini ditempati oleh sersan, selanjutnya adalah asrama beberapa perwira, saya tidur di kamar paling dalam. Taruh di atas jendela, menyalakan sebatang dupa, seluruh perwira mencium wangi dupa. Mereka pun berkata, "Satu rumah panggang daging- semua rumah tercium wanginya, Sheng-yen Lu Amitabha, hanya makan daging babi - tidak makan wortel." Mereka menjuluki saya seperti itu, lucu juga.

Begitu saya menyalakan dupa, sore hari Bodhisattva Avalokitevara pun muncul, muncul sekuntum teratai, di atas teratai duduk Bodhisattva, sangat agung, bersinar berkilauan. Jadi, "Asal manusia tulus, Buddha pun merespon." Hari ini menceritakan nindana dan tingkat keberhasilan Sadhana Dharani Bodhisattva Avalokitesvara Sahasrabhujanetra kepada Anda semua, serta bagaimana menguntungkan insan.

Ada lagi, peraturan TBF, Anda mau menggalang dana harus lewat TBF. Izin mendirikan bangunan Anda telah turun, lalu izin mendirikan bangunan, daftar nama umat, ada lagi, Anda adalah sebuah yayasan, semua barang ini Anda serahkan kepada Acarya Lianning di Seattle, di sana ada TBF, setelah mereka periksa dan memberikan izin, baru boleh. Kemudian, setelah Anda bangun, saya baru tulis kaligrafi pusaka Xihu Leizang Si kepada Anda.

Hari itu saya menulis Taiping Leizang Si, saat itu ia mengatakan ia mau meletakkan batu pertama, kemudian saya minta ia harus menyerahkan barang-barang kepada TBF baru boleh; ada lagi Shengde Leizang Si karena ia telah beli gereja, baru boleh. Kumpulkan dulu data-data tersebut, kemudian serahkan kepada TBF.

Mahaguru sering melanggar peraturan, umat berkata, Mahaguru tolong tulis Leizang Si apa, saya pun tulis. Saya berhati lunak, orang lain mohon apa, saya pun berikan apa. TBF pun berkata, "Mahaguru merusak peraturan TBF kita." Sekarang saya tiba-tiba teringat, maaf! Lebih baik penggalangan dana diizinkan oleh TBF, Anda jangan ambil barang yang saya berikan pada Anda untuk menggalang dana. Ada orang sekali galang dana 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun pun ada, dan masih belum bangun.

Anda punya izin mendirikan bangunan, yayasan, daftar nama umat keluarkan, setelah TBF periksa, diizinkan boleh galang dana, saat itu baru galang dana. Kemudian selesai Anda bangun, boleh naikkan papan merek, saya tuliskan lagi untuk Anda. Om Mani Padme Hum.

0 komentar:

Posting Komentar

Analitic

Suasana angin Topan di surabaya november 2017

Suhu Malaysia yang gagal Panggil Shen

Upacara Buddha Tantrayana Kalacakra indonesia

Four Faces Buddha in Thailand 1 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=jnI1C-C765I

SemienFo At Thailand 2 (Copy Paste Link ini) https://www.youtube.com/watch?v=GOzLybAhJ2s

Informasi

 
;